Beberapa minggu lalu, aku sempat menyaksikan salah satu the largest northern Europe student festival di Stockholm, Quarnevalen namanya. Festival ini diadakan setiap tahun oleh salah satu organisasi ekstrakurikular-nya mahasiswa KTH dengan nama yang sama. Quarnevalen tahun ini diadakan hari sabtu tanggal 14 Mei, ketika udara stockholm sudah mulai hangat karena sudah memasuki musim semi.
Konsep festival sendiri adalah berbentuk karnaval / parade masing - masing tim yang berbeda bidang study di jalanan utama kota stockholm. Dimulai dari kampus KTH di Valhallavägen, Odengatan, Sveavägen, Kungsgatan, Sturenkatu dan kembali lagi ke Valhallavägen. Festival pelajar berbentuk outdoor karnaval di Stockholm sebenarnya sudah dimulai sejak 1910an, dipelopori oleh mahasiswa KTH. Karnaval ini diadakan dengan rute yang berganti - ganti, lalu sempat terhenti hingga akhirnya THS, atau student union KTH memulai kembali tradisi ini dengan nama Quarnevalen, pada tahun 1977 bertepatan dengan perayaan 75 tahun berdirinya student union di KTH.
Budaya festival ini juga dilakukan di kota - kota lain di swedia, dan eropa pada umumnya. Salah satu festival pelajar yang juga terkenal di sedia seperti Cortège yang diselenggarakan student union di Chalmers University of Technology, yang merupakan festival-nya mahasiswa di Gothenburg, kota kedua terbesar di Swedia. Juga ada Forsränningen festival di Upsalla, sebuah kota pelajar di utara Stockholm, dengan konsep karnaval di sungai, dimana tim yang ikut serta akan berparade dengan perahu buatannya masing - masing yang terbuat dari foam. Forsränningen sendiri berarti atau whitewater rafting dalam bahasa Swedia. Kedua festival ini diadakan pada hari terakhir di bulan april, sebelum seisi kota bersiap mengadakan Valborgsmässoafton atau perayaan api unggun menyambut masuknya musim semi.
Aku sendiri mengetahui tentang jadwal Quarnevalen tahun ini dari event di facebook. Jadilah, ketika weekend itu sudah begitu suntuk ga keluar kamar berminggu - minggu dan kombinasi tugas yang selalu menumpuk, Yola, seorang kawan Indonesia bertanya, ''Ada rencana jalan ga minggu ini?' Akhirnya kami, -aku, yola dan yose-, janjian bertemu di Sergelstorg siang pukul 2 itu. Serlgerlstorg adalah main square-nya kota Stockholm, tempat orang - orang bertemu atau sekedar nongkrong menikmati udara yang kian hari kian hangat. Kebetulan waktu itu ada International market street di sekitar Serlgerstorg.
Aku sempat berkeliling, melihat-lihat dan mencicipi jajanan unik dari berbagai penjuru eropa di kedai-kedai kecil non-permanent aka kaki lima, dari mencolek gratis selai dan keju khas inggris, makan siang pizza ala swedia, hingga mencoba seafood rise-nya khas spanyol, dll sembari menunggu Yola dan Yose datang. Yose datang cukup terlambat waktu itu, untunglah Karnaval ini melewati jalan Kungsgatan, tak seberapa jauh dari Serlgerlstorg. Kami menyelinap - nyelinap diantara orang - orang swedia yang tinggi - tinggi itu, mencari posisi yang menguntungkan untuk mengambil gambar. Untunglah badan ini kecil, sehingga tidak begitu dimarahi ketika nyelinap-nyelinap itu..xixi..
Lebih dari 2 jam, berganti - ganti tim yang ikut serta lewat dengan gaya-nya masing - masing, ada yang lewat dengan konsep party ala mahasiwa skandinavia, ada yang menonjolkan ke khas-an bidang study masing -masing, seperti mahasiwa kedokteran lewat dengan simulasi sedang berada di ruang operasi, atau mahasiwa penerbangan dengan gaya cool khas pilot-nya yang lewat diatas truk yang sudah diubah berbentuk mirip seperti pesawat tempur, ada yang lewat sambil berkampanye menyindir supremasi appl*, micros*ft, pemerintah hingga masalah lingkungan hidup, atau ada juga tim yang mengusung konsep viking, dengan pakaian iron age, plus tak ketinggalan pedang dan topi khas Viking nya, ada juga yang lewat dengan konsep tak jelas....haha, dan tentu yang paling ditunggu-tunggu orang - orang adalah paradenya tim pelajar yang menari ala hawai style dengan baju minim dan tari perut itu :>
Namun lucunya, yang menjadi begitu menarik bagiku bukan terutama tentang hebohnya karnaval ini. Tapi bagaimana keramaian orang-orang yang begitu excited menonton karnaval itu begitu teraturnya. Tidak banyak kulihat polisi berjaga-jaga atau garis pembatas dibuat di pinggir jalan untuk menjamin massa yang berebutan melihat karnaval dari dekat tidak merengsek masuk menutup jalan. Tidak. Mereka dengan teratur hanya berdiri atau duduk mengambil posisi ternyaman yang bisa didapat di pinggir jalan itu, dengan tenang, jeprat, jepret menyaksikan satu persatu tim karnaval lewat dengan atraksi nya masing - masing.
Karnaval ditutup dengan tim yang membawakan tarian khas Brazil, lengkap dengan sound system, dan perkusi nya. Kami mengikuti karnaval terakhir itu dari belakang bersama keramaian orang - orang hingga ke kampus KTH Valhallavägen. Sesampainya di kampus, para anak-anak muda ini tampaknya masih belum puas berpesta, hingga masih terus berjoget ala musik Brazil itu hingga sore. Tampaknya kegembiraan menyambut hangat nya mentari setelah musim dingin yang gelap dan begitu menusuk tulang tidak bisa dibendung lagi :>
Well, mau melihat bagaimana gokil-nya Quarnevalen tahun ini, check this out: