Sifat orang mukmin


Ali Bin Abi Thalib ra berkata:
"Wajah orang mukmin itu senantiasa berseri, jika bersedih, maka kesedihan itu ia simpan di dalam hatinya. Dia selalu lapang dada, rendah hati, tidak suka disanjung, dan banyak bersedih.  Cita-citanya sangat tinggi, pandangannya jauh ke depan, tidak banyak bicara, selalu sibuk mengisi waktu, selalu bersyukur dan bersabar. Selain itu, dikuasai oleh pikirannya, tidak membuang-buang waktu, berakhlak baik, lemah lembut, jiwanya lebih tegar dari batu karang, dan merasa lebih hina dari hamba sahaya."


-Taken from my best friend note-

Idul Adha 2010


Today is my first Idul Adhain Sweden.. 
So here I am, just get back from Shalat Ied, in hurry to the class, listening princeton-alumni-professor-assistanttalking about cryptography, really makes me remember that rendang padang againin Lidingo (Wisma Duta)

All Saints Day

First time "really" using D80 for night shoot (terimakasih mas dedy yang lagi-lagi meminjamkan kamera + tripod kesayangan nya). Kebetulan, kali ini aku mendapat kesempatan mengabadikan momen All Saints Day di stockholm tempo hari, tepatnya di cemetery Skogskyrkogården, salah satu UNESCO world heritage. Pertama kali aku mendengar mengenai All Saints day adalah ketika May-Britt, coordinator program-ku, mengirimkan email bahwa jadwal konsultasi pada hari jumat tanggal 31 oktober ditiadakan karena pada hari tersebut waktu kerja di swedia hanya setengah hari, dalam rangka menyambut All Saints day. Tak lupa, May-Britt juga membubuhkan foto yang indah diatas tanda tangannya, gambar lilin – lilin bertebaran di antara rerumputan dan pepohon.

Masih tidak begitu menyadari artinya email itu, hingga tak disangka malamnya, Yose -seorang rekan juga dari Indonesia- mengajak kami makan malam ayam bakar dan kentang goreng ala Yose dirumahnya, diikuti dengan berkunjung ke pemakaman yang berada di dekat area tempat tinggalnya itu, Skogskyrkogården namanya. “Hunting yo!”, begitulah kira – kira usaha yose meyakinkan kami yang masih malas – malas untuk menerima ajakan keluar malam hari ketempat yang jauh dari pusat kota, terutama karena suhu yang semakin turun saja dari hari ke hari. Keluar dari sore hari dan jalan – jalan di pemakaman hingga malam sepertinya bukan ini menyenangkan. Nah, saat itulah gayung bersambut, ketika Andika -rekan dari Indonesia juga- memberi informasi tentang bagaimana indahnya Skogskyrkogården di hari All Saints day, ketika ia memberi link video ini:

Jadilah akhirnya, kami, beberapa anak Indonesia yang sedang terdampar di utara ini berebutan untuk melewatkan akhir minggu asik murah meriah ke rumah yose dan Skogskyrkogården. All Saints day lebih kurangnya hampir sama dengan budaya ziarah di masyarakat kita ketika akan masuk bulan ramadhan, hanya saja bedanya di masyarakat western Catholic hari ini jatuh setiap tanggal 1 november, satu hari setelah Holoween day (31 October), lalu esoknya diikuti oleh All Souls Day (2 November). 

Momen ini pun biasanya diperingati dengan cara berbeda di setiap negara. Di eropa barat, termasuk swedia dan negara skandinavia lain, hari-hari yang dianggap suci ini biasanya dirayakan dengan menghidupkan lilin dan meletakan bunga, pesan, dll di makam atau dekat pemakaman sambil berdoa dengan maksud agar orang yang merkea dicintai, yang sudah tiada, diberi keselamatan melewati Purgatory sehingga dapat masuk ke Beatific Vision (God's Presence) lebih cepat dibandingkan ketika mereka tidak didoakan. Pada hari - hari itu juga diyakini, orang - orang yang meluangkan waktu untuk berdoa bagi orang-orang yang mereka kasihi akan mendapat rahmat khusus, sehingga juga dianjurkan untuk mengunjungi makam dan berdoa disana.  Kabarnya, lebih kurang 50000 orang setiap tahunnya berkumpul di Skogskyrkogården pada hari-hari tersebut.

Walaupun begitu berbedanya hal ini dari keyakinan dan budayaku, mengabadikan momen ini jadi terasa cukup mengharukan, terutama karena begitu membuatku teringat bagaimana rasanya berziarah ke makam orang terdekat, dan juga ketika menyadari bagaimana sangat sensitif dan kehati-hatian yang kurasakan untuk mengambil foto pada momen begitu pribadi seperti ini. Bayangkan saja bagaimana rasanya ketika kita sedang berdoa di makam orang yang kita sayangi, lalu ada orang asing mondar mandir mengambil foto. 

Dan saat momen itu juga, menjadi bertambah sudut pandangku dalam mencoba memahami masyarakat swedia dan kebudayaannya, bagaimana berbedanya mereka dari generalisasi dan steoretype-ku selama ini tentang orang-orang barat. Di suatu momen ketika aku sedang asyik mengatur setting kamera untuk mengambil angle tertentu, aku terkaget ketika menyadari sepasangan suami istri yang ternyata telah berdiri di sampingku, telah menunggu dengan sabar hingga aku selesai memotret sebelum mereka "meminta ijin" untuk meletakan lilin lalu berdoa, padahal akulah "pengganggu" sebenarnya saat itu. 

Atau bagaimana seorang wanita tua tidak jadi meletakan bunga di dekat sebuah pohon, dengan tetap sambil tersenyum saja melihat "turis-turis" yang sedang cekakak - cekikik berfoto - foto nampang didekat area itu, padahal momen itu seharusnya menjadi momen yang khidmad. Semua saat-saat ini yang cukup menjadi salah satu pengingat bagiku, bagaimana aku tetap  harus terus belajar untuk arif menyikapi perbedaan dan budaya orang lain, dan juga menghormatinya. 

Sedikit saran untuk rekan-rekan yang ingin mengabadikan sensitif object / moment... dan juga untuk yang ingin diabadikan gambarnya dalam frame: please..be quite, respect and humble. salam!

Spring 2011 Battle Field

Decision, decision, decision.. a lot of decision should be made..


New days will come.. as usual, when the new game begin, there is new rule started too, as the story hereAnd now, we (Communication Systems student) have asked to take our own path, make our own next decision to choose the courses that we will take for the next semester (Spring 2011). As this is our first spring semester, there is still 1 more mandatory course that should be taken and another 10 selection courses. By default, we are encouraged to take 4 courses (30 ECTS), but it’s still ok to take 1 more course, as long as the total credit that will be taken is not more than 40 ECTS. If there is student that extremely desperate about taking more courses (aka superman), the s/he will need to ask program director, Prof Peter Sjodin to get approval. This period is also special, because we are free to take another free independent course in entrepreneurship, business or economic, as our program coordinator told us:


From: May-Britt xx
Date: 29 oktober 2010 10.51.48 CEST
To: xx
Subject: [Tcomm_students_ak1] Information about Student card and Room for contemplation

Dear Communication Systems 2010-students,
Now it is time to apply for your courses for next term. This procedure is only open to students who currently have a first time registration (FFG) on the first or third term of a master’s program. E.g. all students from batch 2010 and those from batch 2009 who are enrolled in the second year of their program. You can only apply for your courses during 1st – 15th of November and you need to do the following: 

Step 1: Enroll for next term in Daisy. I have attached a document showing exactly how this is done. This is very important to avoid problems in the beginning of next term. (Otherwise you cannot see your ongoing course, schedule etc in Daisy and you will not show up as expected students on the course lists, which means that the teachers cannot find you on their lists).

Step 2: Select your courses in https://www.studera.nu/aw/toAccount.do?lang=en but make sure that you log in using your KTH student log in, not the log in you had when first applying for the program. (At the bottom of the link, chose your university) Further details on how this is done can be found in the student website (after selecting your program): http://www.kth.se/student/studier?l=en_UK&programme=scd-ma. There you can find a “Guide for Students” about how to select the courses in Studera.nu. There has been some minor changes on page 6, and the last version of the guide has not yet been published on the web. I therefore attach it to this e-mail.

More information can also be found at the slides from my presentation today. Peter will soon follow up with slides from the course presentations.

Finally some information about the SSES courses which I also mentioned today. Several students have expressed an interest in the courses offered each year by SSES – Stockholm School of Entrepreneurship. http://www.sses.se/ In most cases, these courses will not count towards your degree but can only be included in your degree certificate as extracurricular course work.

Due to the popularity of these courses you cannot be admitted to the courses through your program coordinator, but must apply through www.studera.nu before November 15th in the same way as you would apply for all your other courses. The courses available in the spring are listed here: http://www.sses.se/education/courses  (check the box for spring 2011 and click on filter to get the correct course entries.)

Regards,
May-Britt xxx (Ms)
Programme Coordinator
KTH, Royal Institute of Technology
Information and Communication Technology
Forum xx
SE-xx xx Kista, Sweden
Visiting address: Forum, Isafjordsg xx
--
And here is the list of the choice (nyummy!):


First spring
Focus: Advanced operator-related topics, including network management, technology management, mobile services and networks.
Period
Field
ICT Entrepreneurship
Internetworking
Wireless Networks
  3 (Jan-Mar)
II2500 Product Realization Processes II
Code 50518 - 7.5 ECTS
IK2211 Data Links and Local Area Networks [MANDATORY]
Code 50529 / 7.5 ECTS

ME2062 Technology-based Entrepreneurship
Code 50704 - 7.5 ECTS
ID2216 Developing Mobile Applications
Code 50500 - 7.5 ECTS
IK2507 Wireless Communication Systems 
Code 50532 - 7.5 ECTS
IK1611 Dimensioning of Communication Systems
Code 50525 / 7.5 ECTS
IK2555 Wireless and Mobile Network Architectures
Code 50534 -7.5 ECTS

4 (Apr-Jun)

IK2214 Telecom Policies and Regulatory Principles
Code 50531 - 7.5 ECTS

IK2508 Wireless Transmission Techniques  [Must take IK2507 first]
Code 50533 -7.5 ECTS
DD2490 IP Routing in Simple Computer Networks
Code 50240 - 7.5 ECTS
IK2213 Network Services and Internet-based Applications
Code 50530 - 7.5 ECTS

Well.. After spending couple months to think, then got my first-horrible-exam result, and felt how much is 15 ECTS per period / 30 ECTS per semester means (means craziness), talk with friends “what is your choice guys?” (just to guessing who will be my buddy and in the battle field with me), and due the limitation to keep thinking… here are my decisions:
1. Data Links and Local Area Networks [PRIMARY]
This course talk about very basic stuff, go back to layer 2 again. Since the title of the course much more straight forward, I can see how we will be asked to gather so deep into this layer, 7 times a week for 2 months. Well.. I have to take this course, no matter I like it or not :p

2. Wireless and Mobile Network Architectures
I think this is the coolest course in the next semester that I should take. It’s not just because I desperate to learn about mobile communication from my informatics point of view, but also I’m very excited learning about this subject, not just by my self, but with many other international students with diverse background in the most high-mobile-tech place in the world! *lebay

3. Telecom Policies and Regulatory Principles
Ok, don’t need to talk much more about that, I think this course is good for anybody who don’t want to spend the rest of their professional life to do what ever other people asks them to do. This is also good enough as basis for you if you want to sit in managerial position in telecommunication company *hopefully*

4. Network Services and Internet-based Applications
I don’t have any other choice for period 4 other than this course. There is actually 1 more course, Wireless Transmission Techniques, but I must take the Wireless Communication Systems in period 3 before taking that course. And I don’t want to do that because this preliminary course is so not in my field and also there are much more interested course rather than that. So here I’m, with no more choice for the 4th course, then I take this one. Basically, this course talks about developing application for Internet, well… In positive view, I think it will give good experience to me, because at least we will be conducted to working on projects, so I will have more chance to work in the team again, meet with different colleagues from different countries!

5. Entrepreneurship in Developing Countries
This is the most interesting one; I decide to take free course about business and economic. There are many courses are offered to the next semester as the result of cooperation from KTH, SU, Stockholm School of Economic, Karolinska Institute, Konstfack - University College of Art, Crafts and Design that called Stockholm School Of Entrepreneurship. This course is held in Stockholm University (SU) campus, so I will have chance to know how does it feel studying in another place rather than Kista campus, means meeting new students from other major rather than IT nerds :p


This will make students from those different universities be able to take free course from the other university. Free course means, as May-Britt said: the course grade will not be counted in the degree, but only be listed as extracurricular course work. And considering what i read in the course page: "Entrepreneurship can provide wealth in different ways. In this course we challange you to understand entrepreneurship as an efficient tool in tackling the challenges of today, but also to see developing countries as potential markets for any entrepreneurial venture." Waw..seems this will be interested enough, and the course is held at evening too, twice a week, so let's just join! 
Here is the link: http://www.sses.se/education/courses/entrepreneurship-in-developing-countries

Well..Hopefully everything just find..Wish me luck! Bismillah..



My First 25 hours a day!

“Ah, I hope I have 25 hours a day!”

Kalimat ini kira – kira yang selama ini aku sering dengar atau baca dari status teman – teman, dan kadang harapkan diam – diam dalam hati, sebagai contoh saat sedang jungkir balik mengerjakan tugas akhir atau dikejar deadline. Dan tampaknya Tuhan mendengar harapan itu, karena hari ini, aku punya 25 jam. Yep, I’m not kidding or dreaming, it’s my other "first", it's my 25 hours a day. Tapi jangan over takjub dulu :D setidaknya biarkan aku coba jelaskan dari sisi logis, bagaimana ini bisa kudapatkan, well..ok, tidak hanya aku tepatnya, tapi juga juataan orang lain dibelahan dunia ini.

Ini bisa terjadi karena system Daylight saving time (DST) / summer time yang umum digunakan di negara – negara utara, termasuk swedia. Ide tentang DST pertama kali digagas oleh Benjamin Franklin, yang saat itu menjadi utusan amerika untuk prancis yang mengatakan, "Early to bed, and early to rise, makes a man healthy, wealthy and wise", sebagai saran untuk menghemat lilin dengan bangun lebih pagi dan memulai aktivitas. Tapi standar DST modern baru diajukan oleh seorang entomologist asal New Zealand bernama George Vernon Hudson, yang mengerti dan merasakan betul nilai dan perubahan rentang waktu gelap dan terang ini dalam pekerjaannya. Tahun 1895, Hudson mengajukan ini ini dalam papernya pada  Wellington Philosophical Society untuk membuat two-hour daylight-saving shift. William Willett di Inggris juga diketahui mengajukan ide serupa tahun 1908 saat menyadari bagaimana masyarakat di kotanya, London, banyak menghabiskan waktu terang dengan tidur. Dan Willett ini baru dilegalkan dan menjadi standar di Inggris tahun 1915.

Ide DST sederhana, yaitu memajukan waktu 1 jam saat awal musim semi, ketika terang (day time) lebih panjang dari waktu gelap (night time), dan memundurkan 1 jam di awal musim dingin ketika gelap lebih panjang dari terang. Perubahan waktu ini biasanya dilakukan saat weekend menjelang tengah malam sehingga, selain tidak mengganggu jadwal pada hari – hari kerja, tentu juga tubuh yang menikmati waktu malam ekstra akan lebih fresh dan beradaptasi lebih baik menghadapi senin. Tahun ini, satu jam tambahan jatuh pada hari minggu, jam 1 malam, 31 oktober 2010 menjadi jam 13 malam dan akan dikoreksi kembali pada weekend terakhir pada bulan Maret tahun depannya ketika masa gelap berubah sedikit demi sedikit setiap harinya dan terang menjadi lebih panjang kembali.

Alasan untuk melakukan perubahan sementara ini antara lain untuk penghematan energi, sebagai contoh pada musim panas, dengan mempercepat waktu orang – orang akan bangun lebih pagi untuk memulai aktivitas dan lalu mematikan listrik yang tidak perlu (contoh lampu, karena terang dating lebih cepat dan panjang), berarti menghemat penggunaan listrik selama 1 jam. Ini penting, karena pada musim dingin, penggunaan listrik akan meningkat tajam karena gelap yang lebih lama. DST juga diyakin dapat meningkatkan perekenomian karena dengan adanya extra afternoon sunlight yang didukung dengan standar waktu, ini orang – orang akan punya waktu lebih panjang untuk berbelanja. DST juga diyakini memberi efek pada keselamatan lalu lintas, juga kesehatan karena waktu yang menjadi lebih panjang untuk dilewatkan untuk olah raga disore hari, seperti yang pernah dikatakan Winston Churchill "The opportunities for the pursuit of health and happiness among the millions of people who live in this country".

Namun, DST juga menjadi kontroversi dari awal ide ini diajukan hingga saat ini karena komplesxitasnya, contoh sederhana seperti keharusan untuk mengubah waktu secara manual, bayankan dengan masih banyaknya pengguna jam manual didunia ini, tentu aktivitas ini akan mengkonsumsi waktu orang – orang, juga gangguan untuk jadwal bisnis, meeting, billing system. Well..untungnya handphone dan komputerku sudah termasuk cukup cerdas mengubah waktunya sendiri sehingga terbebas dari ancaman terlambat kuliah pagi :p Bidang medis-pun ternyata tidak ketinggalan terkena dampak kerepotan, seperti peralatan medis yang juga harus merubah waktu yang bisa saja membahayakan pasien,  dan juga ada pendapat yang mengatakan ide ini dapat saja mengganggu pola tidur dan  ritme biologis, atau software developer yang harus memastikan atau mungkin merubah line code-nya untuk dapat bekerja sesuai DST, dan masih banyak lagi.

Well, terlepas dari plus minusnya, uhm.. mari kita nikmati waktu yang lebih panjang di minggu yang cerah ini!

Sumber : 


Gambar diambil dari sini dan sini

Room To Read


"..and in my own mind, i though: i will notgoing back to my desk to sell software, i quit from my job and dedicated therest of my life to build hundred or thousand libraries.."

Suddenly i rememberthis man tonight.. what an inspiring ordinary person. If you never read about thebook or his story yet, well you have to. 

Chasing the sunset in Gränna


The town of Gränna wasfounded in 1632 by count Per Brahe. It's small town at the foot of the GrännaMountain stand beside the second largest lake in sweden, Lake Vättern and it'ssmall Visingsö island.