Try To Ask My Self, But No Answer


Hidup telah menyisakan kepada kita sejuta ketidakjelasan untuk di jawab. Kegalauan dalam hati bukan suatu kutukan. Kebebasan bukanlah sebuah aib yang di wariskan. Nilai tanpa batasan yang jelas itu telah direduksi ke dalam bentuk hitam dan putih,padahal tidak semudah itu. Tidak ada salahnya untuk bertanya. Tidak ada ruginya
mempertanyakan ulang apa yang sudah ditanamkan di benak kita sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya benar dan salah.
-sayap-imaji-

Hanya sekedar berbagi cerita..membaca hit random di situs favoritku (www.astacala.org) membuat ku teringat percakapan singkat dengan seorang kawan.

Singkat kata seorang kawan berkata berkata padaku "bosen di sekre..terlalu banyak orang..lagi BT juga, aku dipaksa ikut seleksi atlet utnuk ekspedisi padahal aku ga mau, males aja.."


Mendengar ia berkata seperti itu sempat membuatku terrmenung beberapa saat..dan setelahnya dalam hati, aku hanya bisa berkata.."Akh..". Lalu aku berkata padanya, "kawan, jika saja kita bisa berganti nasip, mungkin akan kutukarkan punyaku dengan mu..".

nasib.. apakah ini nasib? Setelah kupikir - pikir mungkin juga tidak. Bukan menjadi nasib ketika sekarang, disini begitu sulit mencari kawan hanya sekedar untuk menemani perjalanan menikmati bumi ilahi. Atau ketika begitu susahnya mengajak seseorang untuk sekedar ngobrol disaung kebanggan om bejat. Kita semua begitu sibuk. saat ini. disini. di tempat ini. entah dengan apa. Mungkin aku pun menjadi bagian dari blunder kondisi seperti ini.

Ketika orang lain begitu sibuk dengan persiapan petualangan, sementara kita terjebak dengan kebingungan bagaimana agar regenerasi akan terus berlanjut. Tapi apakah defenisi petualangan itu? apakah selalu dengan menembus rimba di keheningan hutan ciwidey? atau mencapai puncak gunung 3000? atau diceramahi dikantor polisi tentang apa yang sebaik nya dilakukan dan tidak dilakukan hanya untuk mendapat selembar surat keterangan? Akh, adakah yang bisa membuatku mengerti, apakah itu petualangan ?

Kita ada di organisasi untuk penyaluran potensi, bakat dan hobi. Kita penuh dengan idealisme muda yang tak ada habisnya,. Tapi kenapa ini semua malah menimbulkan banyak pertanyaan tak terjawab yang mungkin akan berakhir dengan frustasi atau rasa marah entah dengan apa..? (Astaghfirullah, jauhkan ini dari ku ya Allah)

Akh, mungkin aku tak sekuat om gendut yang konon pernah sendiri di sekre, atau om gepeng yang selalu menjadi kiblat ku tentang deskribsi idealisme, atau momesh yang tegar dengan apa yang pernah kulihat pernah ia alami dalam tanggung jawabnya, atau jimbo dengan kekuatan karakter nya , atau...atau...atau?

Konsistensi...menjadi kata yang aneh untuk diucapkan, tapi "omong doang" adalah aib yang ingin kita hindarkan. Padahal keduanya adalah sisi mata uang yang tak mungkin terpisah.

"Aku hanyalah aku". kadang kuanggap kalimat itu sebagai bentuk pembenaran atas kesalahan dan kebodohon. Tapi memang benar : aku adalah aku, dan kamu adalah kamu. dengan segala kekurangan kita, inilah kita.

Kembali seperti kalimat dalam hit random diatas "Nilai tanpa batasan yang jelas itu telah direduksi ke dalam bentuk hitam dan putih, padahal tidak semudah itu.."

PS :
Terimakasih untuk para pendahulu ku dan kawan - kawan ASTACALA ku.. membawaku ada di sini, ditempat ini dan menunjukan hal yang belum tentu dapat kulihat, kudengar, atau kurasakan sebelumnya.

Aidi / A- 062 - KF