Pesanmu saat ini sudah kubaca. Isinya seperti sudah begitu kukenal artinya. Entahlah apakah aku salah atau tidak. Saat ini kuputuskan untuk tak membalasnya, mungkin aku ingin menulis. Mudah - mudahan model komunikasi ini cukup berkenan untukmu. Karena sejujurnya aku takut untuk membuka lagi pembicaraan kita dengan sejuta pesan itu. Entahlah bagimana kujelaskan ini, mungkin memang tak akan pernah bisa dijelaskan ya ? Hanya bisa terucap seperti ini. Jadi akhirnya kuputuskan saja untuk membuat tulisan ini, untukmu.
Hm, Ada apa denganmu saat ini ? Pertanyaan klasik ya. Mungkin sebenarnya tak pantas untuk ku tanyakan itu, karena memang seharusnya aku tak perlu tau apapun tentangmu. Entahlah. Hm, dulu aku pernah rasakan saat ngambek dengan tuhan juga. Waktu itu papa pindah tugas ke negri antah barantah, padahal saat ini ku sedang nikmati hidupku di tengah kota kecil yang dingin ini. Kota baruku itu juga kecil, panas dan -menurut hatiku yang tak kalah panas juga- tempat ini dipenuhi orang - orang udik.
Saat itu, aku sedang tergila - gila dengan kakak kelasku. Karena dialah, aku meniti karir di lapangan tenis dan studio musik. Hahah...waktu itu aku ingin jadi atlit tenis sekaligus pemain gitar bass yang handal hanya demi untuk bisa dekat dengannya. Dan sekarang, Tuhan membuat ku harus pindah ke negri di ujung dunia ini, yang membuat semua rencanaku berantakan dan otakku kacau.
Saat itu aku juga marah dengan orang tuaku, walau aku tau tak ada hal lain yang bisa diperbuat oleh seorang dosen pegawai negri dengan surat tugasnya. Jadi kuputuskan untuk ngambek dengan Tuhan saja. Aku tak menemui nya sekalipun dalam hari - hariku, membuat kamarku berantakan dan kotor melebihi gudang belakang.
Aku berlaku seperti berandalan di sekolah padahal semua guru di sekolah itu tau siapa orang tuaku dan reputasinya. Aku tak peduli. Lalu semua berubah saat bunda pulang setelah studinya selesai. rumah itu dipenuhi oleh sentuhannya. Dulu waktu bibi pembantu masuk dalam kamar ku dan membereskannya, aku akan ngamuk setengah mati.
Lalu saat itu, bunda sendiri yang membersihkannya disuatu sore saatku pulang dari rutinitas sekolah yang membosankan. Lalu aku menangis di tengah kamar itu saat membaca pesan singkatnya, berisi kalimat yang kutak ingat persis apa isinya. Namun didalam ia katakan untukku menjaga diriku.
.: Al-Kahfi :.
0Awesome Comments!