Hanya Seperti itu


Cinta, apa kabarmu disana ?
Adakah telihat oleh mu bintang yang sedang kulihat saat ini?
Sinarnya...entah mengapa, begitu menyilaukan dari pada bulan.
Aneh bukan ?

Belahan Hati, sedang ada dirimu saat ini?
Mengapa tak juga kamu datang padaku ?
Begitu nyaman kah di tempat mu saat ini ?
Apakah kamu merasakan damai yang dulu kita cari itu?


Hidup, kapan kah kamu akan berakhir ?
Tinggalkanlah jiwaku dan semua kenangan yang sudah ada
Lalu jeputlah aku lagi katika kamu telah kembali kelak
Bawakan aku banyu yang menyejukan dahaga, tentang kerinduan padamu

Pertanyaan ini, mungkinkah akan terjawab semua ?
Kegalauan ini, kapan kah berakhirnya ?
Dan kegilisahan ku, mungkin kah terobati nanti?

Ada bangau putih terbang rendah di sawah ini.
Disana, di ujung pandanganku, dipeluk ufuk yang mulai menjadi merah.
Pasti begitu damai rasanya, ketika bisa mengajakmu turut serta duduk di pematang sawah ini.
Melihat langit yang kulihat ini dan berbagai warna yang ditemani oleh lembutnya sinar mentari sore

Pasti saat itu tak mampu kuberbicara padamu
Biarkanlah suara jangkrik dan gemerisik rumput ini saja yang bercerita
Tentang hidup yang ingin kulalui denganmu
Tentang kisah yang kuharap dapat dibagi denganmu

Mungkinkah rasa rindu bisa membunuh ?
Ah, itu hanya di sinetron saja bukan ?
Tapi jantungku berdetak kencang sekali saat mengingatmu

Temani aku disini, cinta
Hiruplah udara yang juga kuhirup saat ini
Lalu hapuslah semua resah ini
Kemarilah, karena langit sedang begitu indahnya

Dan kekasih jiwaku, bicaralah padaku
ceritakan tentang dongeng yang mengantarkan mimpi tentangmu
Basuhlah luka ini, sebelum ia membusuk dan membunuhku perlahan - lahan
Hapuslah kesedihanku dan nyanyikanlah dengan indah bait kegembiraan milikmu
Rauplah seluruh harapanku untuk memilikimu sekalipun itu tidak dihidup saat ini

[Al - Kahfi]
15 Desember 2006