Sisa malam ini


Malam ini mungkin ia datang lagi padamu.
Bersamamu menghabiskan malam
.
Atau mungkin tertidur dipangkuanmu.

Entahlah, toh aku memang tak mau tau.


Aku tidak benci padamu, tidak…
Dan sungguh, aku tak berharap kamu bersusah payah lakukan hal yang sama.
Oh, dan jangan katakan apapun lagi.
Pasti akan terlalu absurd untuk kita.


Btw, apa itu kita?
Kukira itu hanya aku atau kamu.

See..? aku atau kamu, bukan aku dan kamu apalagi kita.
Karena kita itu absurd semenjak dia ada.


Bagiku kamu lama sudah mati, jauh disaat dulu.
Nisanmu saja tak dapat lagi kutemukan, bahkan disudut-sudut hatiku.

Jika hingga saat ini aku masih menulis tentang kamu,
Maka itu adalah sisa - sisa kegilaan,
atau ketololan.



Pilihan dan Keputusan


Pagi ini, langkah kaki ringan membawaku tiba di kantor, meletakan bungkusan katupek (baca : ketupat sayur padang) langganan, lalu sapaan ringan muncul di layar lcd 15 inchi : "Ntar sore mo ke momo ga dek ?" Dan sebuah senyum ringan dipaksa untuk seketika muncul.

Akh, hidup itu pilihan. Seperti detik ini nyata aku berada dalam 2 pilihan : meladeni ajakan obrolan ringan di pagi hari yang pasti tak akan menjadi 1 - 2 kalimat singkat... atau, bergegas menikmati sarapan sederhana hari ini. Dan kuputuskan untuk menolak halus ajakan chatting ringan, mencoba untuk tak kehilangan kesempatan sarapan di pagi hari. Aku menjawab sekenanya : "sek .. sek.. sarapan bentar" dan direct mengambil card pass ke pantry .



Ya, hidup itu untuk memilih. Seperti hari ini, ketika aku dapati 2 pilihan : datang ke Mobile Monday untuk kopdar, makan malam gratis di amigos sambil mendengar Harry K. Nugraha dari Qualcomm dan Avijit dari Bakrie Telecom berbicara tentang CDMA... atau, bertemu dan mendenger dialeg British nya Melanie, native teacher IELTS course ku, dijejali dengan bejibun soal preparation test dan silly questions yang harus dijawab dengan cepat setiap hari hingga bulan depan.



Ya, hidup itu keputusan. Mulai dari bangun hingga tertidur lagi. Keputusan mengambil arah ke kanan... atau kekiri, keputusan untuk bangun lebih lambat pagi ini dan terburu - buru ke kantor... atau lebih cepat dan menonton morning news, keputusan untuk bersemangat memulai monday working... atau melewati minggu ini dengan seadanya, keputusan untuk merasa bahagia... atau putus asa, keputusan untuk membuat mimpi menjadi kenyataan dan berjuang untuk itu... atau tak bermimpi sama sekali dan biarlah hidup ini berjalan kemanapun arahnya. Keputusan, keputusan, keputusan.


Akh, kawan..hidup itu kolaborasi kegagalan dan keberhasilan, tawa kebahagiaan dan tangis kesedihan, kehilangan dan memiliki. Semuanya hanya rangkaian mozaik indah perjalanan yang kelak akan menjadi satu : lukisan kehidupan. Dan tinta yang kita pilih yang akan menjadi lukisan kehidupan kita.



Ya Rabb..Terima kasih atas kesempatan - kesempatan untuk memilih yang Kau berikan dalam hidupku. Berikanlah yang terbaik dan keridhoan dari jalan yang kupilih iniAmien..





Gambar diambil dari sini dan sini