BDay Wishes

00.00 am Mai.19.2007
Detik ini, tepat umurku berkurang. Ya, sudah 23 tahun kulalui perjalanan hidup.
Alhamdullilah ya Rabb..Ia ijinkan aku resapi nikmat hidup di bumi ini, dalam umurku yang pasti tak abadi.
....
....

Hai, apa kabar mu saat ini? Aku memohon padaNya, semoga kamu baik - baik saja disana. Sudah begitu lama kita tak pernah berbicara lagi. Tentu ini bukan 'berbicara' dalam artian sesungguhnya. Tidak, karena kita sama - sama sudah menyadari, tak mungkin bagiku untuk mengajakmu berdiskusi saat ini ataupun nanti dan sesudahnya. Jadi kutuliskan kembali lembar ini, untuk berbicara denganmu. Ya...sudah lama aku tidak menulis. Bukan karena goncangan jiwaku, tidak...itu sudah kulewati beberapa saat lalu waktu dan sesudahnya...hanya saja aku sempat tak mampu memotifasi pikiranku untuk menulis. Padahal kepala dan hati ini penuh dengan kalimat abstrak yang tak beraturan, terus memaksa untuk diwujudkan ke alam nyatanya..tulisan.

Jadi saat ini, ketika umurku tepat berkurang..biarlah kukatakan padamu dalam alam bawah sadar dan goresan kalimat sederhana, tentang sedikit dari bagian perjalanan panjangku juga tentang harapan dan kerisauan dalam renungan ini.

..
..

Beberapa satuan waktu yang lalu, kutanggungkan beberapa tambahan amanah lagi. Salah satu diantaranya, tidak pernah aku inginkan. Bahkan ia masih membuatku risau dan menggigau dalam tidur, pun hingga saat ini. Jikapun sebelumnya ia kupikirkan, maka ia hanya dalam khayalan saja..dan tak pernah kuharapkan untuk menjadi nyata. Karena kutau tentu tak mampu hati, pikiran dan waktuku menanggung tambahan beban ini...begitulah pikirku sebelum itu. Tapi apa yang terjadi? sungguh garis kehidupan ini sudah dituliskan untuk menjadi takdir dalam lembaran hidupku. Maka terjadi lah sudah, kutanggung juga beban ini menjadi amanah yang hanya dapat ditunaikan dengan keikhlasan saja. ASTACALA. Saat ini, dialah ladang bagi perjuangan terberatku untuk benar - benar mengendalikan pikiran dan mencoba memimpin diriku sendiri : menjaga semangat, mengikhlaskan hati, melapangkan dada, menjaga kejujuran, dan mengendalikan emosi. Ya, Adalah hukum yang mutlak ketika seseorang harus mampu memimpin dirinya sendiri dulu sebelum memimpin orang lain.

Ya Allah..mudahkan bagiku untuk lewati cobaan ini..sungguh aku tak akan mempu jika engkau tinggalkan. Jadikanlah beban ini menjadi ladang pengetahuanku untuk memahami hidup dan kuatkan aku atas nafsu dan amarah yang tidak terkendali. Sesungguhnya aku tak ingin menjadi bagian dari orang - orang yang melalaikan amanah.


..
..

Aku masih terjaga. Aku masih bernafas, dan jantungku masih bersedia memompa darah..mencoba mengisi relung nadiku. Jadi, biarlah kutuliskan untukmu tentang warna warni hidupku.  Begitu ingin kukatakan tentang kebimbangan ini, yang tak mampu kutepis kemanapun. Karena setiap saat ia selalu bertanya pada tentang keputusan harus kuambil, cepat atau lambat..suka atau tidak suka. Kamu tau, aku menyimpan harapan untuk melanjutkan perjuanganku mencari pengetahuan. Ya, kugantungkan harapan itu sebagai arah hidupku untuk 2-3 tahun mendatang. Aku ingin melanjutkan pendidikan ini ke jerman. Entah bagaimana, ia pernah sama dengan mimpimu.


Taukah kamu, bahwa sungguh bagiku sangat jauh harapan ini. Tapi benar - benar kurasakan hidup penuh dengan semangat ketika kugantungkan harapan yang baik seperti itu untuk masa depan. Aku percaya itu. Karena dengan harapan saja kita mampu untuk dapatkan kembali kekuatan untuk melangkah atau berlari. Ya, mengejar mimpi, termasuk dengan mimpi ku tentang kamu..entah itu dihidupku saat ini atau nanti. Namun, aku juga begitu bimbang tentang hal ini dan amanahku, juga dengan papa, orang terpenting dalam hidupku. Kurasakan bahwa aku tak mampu meminta begitu banyak lagi darinya, karena kutau hingga umurku saat ini masih belum juga aku membuatnya bangga dan masih belum juga aku mampu menghilangkan kerisauan atau mengurangi beban hidupnya.
..
..

Dengarlah, aku sedang mengikuti lantunan irama kehidupan yang melintasiku. Sayup - sayup kudengar juga nada hidupmu. Sadarkah kamu, masih kugantungkan selembar harapan agar nada itu dapat tenangkan jiwamu saat terjaga atau terlelap. Dan, stt...apakah kamu dengarkan juga nada milikku? Mungkin tidak ya, karena memang sudah kumohonkan pada angin yang melewatiku agar tidak menuju padamu.


..
..

Oh ya, tau tidak..siang ini aku kehilangan lagi. Kali ini, sebuah sepeda kesayangan, yang untuk mendapatkannya aku menunggu dan menabung begitu lama dulu. Sebuah sepeda yang menemani waktuku menyicil perjalanan menuju masa depan: bersepeda ke goethe institute. Kurasa, Allah sudah bermurah hati untuk memberiku  teguran, atau kesempatan?  Entahlah. Tentu akan berbeda kumaknai hal ini jika saja ia tidak terjadi saat kujelang langkah menuju genapnya berkurang umur ini. Bukan terpukul..tapi karena seketika itu juga, selimut kesedihan yang mulai berangsur - angsur kutepiskan segera menghampiriku lagi. 
Entahlah, yang pasti semua yang kita punya saat ini adalah milikNya dan pasti akan kembali kapanpun Ia inginkan. Dan hanya keikhlasan dan hikmah saja yang mesti kurenungi dari semua ini. Yang jelas, aku ingin menabung besok..untuk hidupku saat ini ataupun setelah mati, pun membersihkan rezeki. Ada sebuah tempat tak jauh dariku yang mau menerima titipan tabungan masa depan itu, untuk anak yatim piatu, mudah - mudahan itu mampu sedikit meringankan beban adik - adik itu, mengejar mimpi yang sama denganku, melanjutkan pendidikan. Kesanalah besok aku ingin menuju, insyaAllah.

Dan tadi ditengah kegalauan hatiku sempat kukabarkan papa : "Pa, doakan adek, mungkin ada rezeki orang yang keambil sama adek. Tadi adek kemalangan, sepeda adek dicuri orang. Besok adek ulang tahun, adek mo ngasih sedekah ke fakir sj." Hmm..dan memang aku tersentak, mungkin ada hak orang lain yang tidak seharusnya ada padaku telah yang kunikmati. Atau memang Allah memintaku untuk menyisihkan bekal untuk perjalanan setelah ini. Memang  hanya seperti itulah hidup, kadang kita harus ikhlaskan apa yang kita miliki, bahkan harapan kita. Karena itu juga, kubiarkan kamu pergi dari hidupku, saat ini.


..
..

Aku sedang membaca pesan singkatmu.
"Happy bday. May all your bday wishes come true".
Setelah tercenung beberapa saat lalu kujawab : "Danke. Take care ur self"


..
..

When I think of what I have, and this chance I nearly lost,
I cant help but break down, and cry.
break down and cry..