After exam, we escaped to Oslo fromKarlstad for 1 day trip with backpacker tight budget… and yep, it was rain-only- at that day, what a bad luck :( *so,Oslo, I will come again!
Membuka bank di swedia bisa jadi hal memusingkan atau mengasyikan. Tergantung bagaimana menyikapinya. Cukup berbeda dari tahun – tahun sebelumnya, KTH biasanya memberikan beberapa alternatif bank berikut rincian service dan biayanya untuk mahasiswa internasional-nya, namun entah mengapa tahun ini ada hanya single alternatif, SEB.
Awalnya aku mencoba mengikuti saran kampus, membuka account di bank ini. Pilihan ini sendiri kuambil karena fasilitas setor tunai ke ATM bank ini yang sangat menarik: kita bisa tarik tunai dari kartu atm bank indonesia dan lalu langsung setor ke mesin atm-nya, jadi tidak perlu ke kantor cabang untuk menyetor cash. Di brosur yang diberikan pada international student, SEB memberikan 2 mode service:
1. Tanpa personnummber
- Personal Bank Account
- Maestro card (15 SEK / bulan)
2. Dengan personummber
- Personal Bank Account
- Maestro card (15 SEK / bulan)
- Payment service with enveloper (180 SEK / year) --> kirim envelope khusus dari bank, berisi tagihan yang dibayar ke cabang SEB, nanti SEB yang akan mendebet dari account kita (#$%^*@!!!!!)
- Automated telephone banking service in English
- Saving Account (ini harusnya wajib, lha ngapain bukak bank klo ga bisa nyimpen duit?)
Sehingga kalau kebutuhan untuk membuka bank sudah mendesak, mahasiswa international tidak perlu menunggu personnumber untuk membuka SEB account. Well cukup menarik, tapi aku memutuskan untuk menunggu personnumber karena kebutuhan untuk layanan lain, salah satunya internet banking. Namun, seperti yang bisa dibaca, tidak ada fasilitas internet banking dituliskan untuk aplikasi dengan personnumber sekalipun, tapi menurut informasi dari kawan - kawan, bank ini juga kadang mau memberi fasilitas internet banking. Nah fasilitas ini diberikan tergantung dari hoki. Kenapa hoki? Karena ini tergantung pula dari 2 faktor, officer yang melayani, dan kita sendiri. Artinya, beda orang dan beda officer, bisa jadi dapat hasil berbeda: dapat internet banking atau tidak dapat sama sekali.
Dan, benar – benar maknyus untukku, karena tampaknya hoki belum terlalu memihak padaku. Datang siang itu ke cabang di dekat kampus dan langsung dilayani oleh officer nya -tidak ada antrian, yang awal mulanya kupikir keberuntungan- dan berkata "Hej hej, i want to open bank account". Dan officer bertanya, “oke, where are you come from?”, kujawab “Indonesia” lalu, “oke, here are the service that we can offer to you” dan tidak ada internet banking. What?? Yep, dengan alasan internet banking SEB menggunakan bahasa swedia dan aku tidak bisa (belum) berbahasa swedia, aku dinilai oleh officernya tidak layak mendapat akses internet banking (?!?). Tidak berhenti sampai disitu, officer ini juga memintaku untuk menelpon nomor officer lain (mungkin supervisor-nya), singkat kata untuk meminta ijin membuka account di cabang tersebut. Dan aku baru bisa membuka account apabila sudah diijinkan oleh orang sakti ini. i said, whaaaaaat...?!?!?!?!
Hampir kuputuskan untuk berdebat saja, karena baru beberapa minggu lalu kawan yang juga apply pada bank yang sama dan cabang yang sama mendapat fasilitas internet banking ini tanpa banyak mencla-mencle, plus dilayani oleh officer cakep pula. oke, skip that last one, the question is: mengapa kebijakan bisa tidak sama untuk setiap orang? Apakah ada faktor rasis disini atau at least subjektifitas personal?! Tapi lalu aku teringat, di brosur yang ditulis SEB memang tidak ada internet banking, jadi secara aturan memang sudah seperti itu, dalam arti kata kembali ke laptop : tergantung hoki. Solusi sementaraku saat itu adalah pulang, makan siang, dinginkan kepala, mencoba lain waktu, cari officer lain, atau branch lain.
Namun karena kebutuhan membuka bank sudah sangat mepet: membayar tagihan kamar setiap bulan dan juga sebagai account cadangan untuk akses finansial karena hingga saat itu aku masih tergantung dengan kartu atm bank Indonesia, dan ditambah dag dig dug karena seorang kawan baru saja kehilangan dompet beberapa saat lalu yang didalamnya berisi semua akses finansialnya untuk hidup di swedia -_-, akhirnya aku menjajaki kemungkinan membuka account di bank lain, sekiranya strategi "coba lagi" diatas tidak berhasil.
Singkat kata, melihat faktor keberungungan yang tak pasti ini, aku lalu langsung membuka file - file informasi yang sudah dikumpulkan beberapa saat lalu sejak masa persiapan keberangkatan sebagai bahan pertimbangan pilihan lain, seperti nordea, swedbank, hadelsbanken, dan mencoba men-compare nya dengan SEB (tapi hingga saat ini tidak ada informasi tentang swedbank):
- private account
- Visa Electron card
- Internet banking
- Mas tro card
- Internet banking
- ID card
Aku juga sempat mendiskusikan hal ini di milist PPI Swedia, berikut masukan dari rekan- rekan:
Adit:
Yang ada visa electronnya aja. Biar bisa beli tiket ryan air.
Maestro mandul ga bisa buat beli tiket online.
Atau Bang Ricky:
Kemaren baru kirim uang ke belanda dan indo lewat internet banking dari swedbank. Biaya akan dikenakan oleh si pengirim dan si penerima. Ane hanya bisa memberi tau biaya dikenakan kepada ane yaitu:
-untuk transfer ke belanda 10 SEK
-untuk transfer ke indo 50 SEK
Dan memang akhirnya aku tidak pernah mencoba lagi apply ke SEB. Tidak saja karena seorang kawan juga baru saja sharing “kesusesan”nya membuka account di Nordea, tidak lama berselang Vira, seorang rekan PPI swedia juga menyarankan untuk membuka account di bank yang sama karena selain jaringan yang lebih luas (tidak hanya di swedia), dan juga karena memang bank ini lebih terkenal sebagai bank-nya orang swedia =) Vira juga memberikan saran sebaiknya membuka di cabang yang lebih besar dengan pertimbangan, officer-nya sudah terbiasa melayani mahasiswa internasional dan officer di cabang yang besar kemungkinan besar terlalu sibuk mengurusi apakah calon nasabah bisa berbahasa swedia atau tidak :p
Awalnya memang ada alasan lain yang membuatku cukup berat memutuskan untuk membuka account bank di ini, dari obrolan dari seorang kawan, menggunakan internet banking nordea cukup merepotkan, security token-nya harus diinstal dan di plug ke komputer sehingga sulit untuk digunakan ketika mengakses internet banking dari komputer lain. Namun ternyata tidak demikian, satu – satunya hal yang aneh (baca: berbeda) dengan security token-nya hanyalah, kita diminta memasukan kartu atm ke device token tersebut, dan ada 2 kali autentifikasi saat melakukan transaksi, yang menurutku bukan merepotkan namun justru menambah faktor keamanan pada layanan, karena kalau terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, at least dibutuhkan 3 hal untuk mengakses rekening: kartu atm, token device dan pin.
Jadilah hari itu, aku bersama Eric yang juga belum membuka bank account langsung meluncur ke cabang yang tak jauh dari kampus kami. Dan membuka account tidak begitu sulit, cukup bawa passpor dan admission letter dari universitas, ambil nomor antrian dan menunggu sekitar 1 jam, akhirnya aku dipanggil dan hanya cukup mengisi formulir di tempat, masukan personnumber, dan tanpa banyak basa – basi, mbak – mbak officer-nya langsung memberikan starter pack berisi informasi awal dan security token device, dan pastinya tidak ada pertanyaan bisa bahasa swedia atau tidak. Dan saat membuka account itu aku pun bergegas menanyakan 2 pertanyaan penting, mengingat antrian dibelakang sudah mengular :
- Apakah menyetor cash ke cabang nordea dikenai biaya?
(just in case, who know what you dont' know? dan sebelumnya sempat bingung karena seorang kawan yang sudah membuka account di bank ini berkata menyetor cash ke cabang di kenai biaya, what..??)
Dan jawaban nya adalah: ya ga lah..aya-aya wae
(just in case, who know what you dont' know? dan sebelumnya sempat bingung karena seorang kawan yang sudah membuka account di bank ini berkata menyetor cash ke cabang di kenai biaya, what..??)
Dan jawaban nya adalah: ya ga lah..aya-aya wae
- Apakah mentransfer uang ke nordea dikenai biaya?
Jawaban: Tidak, biaya ditarik bank pengirim.
Ini mengcounter konfirmasi petugas bank di indo sewaktu aku mentransfer biaya booking kamar tempo hari, bahwa biaya transfer ditentukan oleh bank penerima, well..ternyata ga, just another important lesson: informasi dari pihak terpercaya pun bisa salah!
Jawaban: Tidak, biaya ditarik bank pengirim.
Ini mengcounter konfirmasi petugas bank di indo sewaktu aku mentransfer biaya booking kamar tempo hari, bahwa biaya transfer ditentukan oleh bank penerima, well..ternyata ga, just another important lesson: informasi dari pihak terpercaya pun bisa salah!
Dan tadaaa.. account ku sudah dibuka, berikut fasilitas kartu visa electron, internet banking dan berikut IBAN number untuk transfer international (maknyus!!). Lalu 2 minggu setelahnya kartu atm, pin atm dan pin token internet banking dikirimkan ke mail box ku. So, finally I am with my sweden bank account! anybody want to transfer to me? =)
Hari ini, jendela kamar ku putih.. Ya putih, the snow is falling down from the sky.. and yep, it is october.. it should not winter yet, aku bahkan baru selesai semedi (ujian red), belum sempat banyak mengabadikan momen autumn kota ini yang baru mulai beberapa minggu lalu, capturing the trees change it's leaf into such many colors.
Waktu pertama kali melihat salju dalam hidupku ini, ternyata reaksiku tidak seperti bayanganku sebelumnya: jingkrak2, senyum - senyum sendiri, foto - foto...nope, at least not yet, i just want to get into the room as fast as i can get... dinginnnn... Dan pulangnya, baru kusadari hampir semua orang yang berpapasan di jalan memakai hitam-hitam, baju hitam, paying hitam, jaket hitam, kupluk hitam, sarung tangan hitam..all black, seems the joy of this autumn is starting to disappear… bahkan pohon - pohon pun tampaknya kaget, kok saljunya cepat banget turun, daunku aja blom menguning semua..hahaha. Tapi menjelang sore hari, si matahari muncul lagi dari langit, dan saljunya sedikit mencair lagi.
Bangun, beres - beres, lalu hidupkan laptop, dan kulihat status teman - teman di facebook-pun ga jauh dari snow in october ini, "why?", "what?", "hey it's snow!", atau "haaaa, it's already winter???", dst..dst.. Dan hari ini, perjalananku keluar adalah berjalan 5 menit dari dormitory ke kampus, stay di bibilothek forum building mengerjakan revisi assignment dengan Vignesh, rekan kerjaku dari India sampai kami diusir karena perpustakaan akan tutup. Adek: “Hej, how are you? how’s the day man?”, sapaku. Vignesh: ”Well, as you can see there is snow in october” *lol*
Waktu pertama kali melihat salju dalam hidupku ini, ternyata reaksiku tidak seperti bayanganku sebelumnya: jingkrak2, senyum - senyum sendiri, foto - foto...nope, at least not yet, i just want to get into the room as fast as i can get... dinginnnn... Dan pulangnya, baru kusadari hampir semua orang yang berpapasan di jalan memakai hitam-hitam, baju hitam, paying hitam, jaket hitam, kupluk hitam, sarung tangan hitam..all black, seems the joy of this autumn is starting to disappear… bahkan pohon - pohon pun tampaknya kaget, kok saljunya cepat banget turun, daunku aja blom menguning semua..hahaha. Tapi menjelang sore hari, si matahari muncul lagi dari langit, dan saljunya sedikit mencair lagi.
Sebenarnya tanda - tanda winter akan datang lebih cepat sudah terlihat beberapa minggu ini, karena suhu begitu dingin dan ditambah maknyus dengan angin kencang, dan sering kali terjaga hingga malam kulihat suhu mencapai 0 hingga 1 derajat..jadi mungkin si salju sudah ga tahan nge-gantung di langit. Dari pembicaran dengan rekan-rekan dan beberapa penelitian yang kubaca juga menyebutkan: this winter will be worst than the last year. what?? Padahal winter tahun lalu kabarnya adalah winter paling dingin dan lama dalam 1000 tahun.
Dari yang kubaca itu, perubahan ini berhubungan dengan kecepatan dari Gulf Stream yang makin menyusut menjadi hampir setengahnya hanya dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, aliran angin panas ini tidak akan mampu mengkompensasi angin dingin dari Arctic. Padahal, hanya aliran angin panas ini yang menyelamatkan eropa supaya tidak kembali ke Ice Age, membuatnya “bisa sedikit panas” bahkan di musim dingin. Hej gulf stream, where are you? let’s come, I count on you to save my equator skin..=)
Mungkinkah ini tanda - tanda global warming? cuaca yang tidak menentu, pola alam yang tidak terbaca, ataukah bumi hanya sekedar mencari titik keseimbangan barunya? walahuallam…Well anyway, klo kata seorang rekan, ini hanya salju, tidak akan separah kejepit resleting celana, ditarik kebawah sakit, keatas sakit, ga ditarik malu =)
So, here I am, si anak kampung and it's officially my first winter....so let's just enjoy it, prikitiw..!!
So, here I am, si anak kampung and it's officially my first winter....so let's just enjoy it, prikitiw..!!
“’Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan beri padanya 3 hal:
- Allah akan segera mengabulkan do’anya,
- Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
- Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.’
Para sahabat lantas mengatakan,
‘Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, ‘Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.’ “
(HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id; derajat hasan)
Hello world, hope you're listening
Forgive me if I’m young for speaking out of turn
There’s someone I’ve been missing
I think that they could be the better half of me
They’re in the wrong place trying to make it right
But I’m tired of justifying
So i say to you
The world ain’t as half as bad as they paint it to be
If all the sons.. If all the daughters stopped to take it in
Well..hopefully the hate subsides and the love can begin
It might start now.
Well..maybe I’m just dreaming out loud until then
Everything I can’t be is everything you should be
And that’s why I need you here
Everything I can’t be is everything you should be
And that’s why I need you here
So hear this now
Come home.. come home
Cause I’ve been waiting for you for so long.. for so long
And right now there's a war between the vanities
But all i see is you and me
The fight for you is all I’ve ever known
So come home
borrow it from Come Home - One Republic
Iseng lihat - lihat email lama.. masih ada email conversation dengan christ, pembimbing tugas akhir sarjana ku..4 tahun yang lalu. Tiba - tiba teringat lagi perjuangan lepas dari medan perang yang itu, jadi tidak sabar masuk medang perang yang baru. Yep, walking away from the comfort zone, into the unknown again.. looking for missing part of never ending learning process, hopefully.. to the better new comfort zone
--
From: adek aidi
Sent: Friday, November 10, 2006 21:01
To: Christ
Subject: 3G and final project
Hi kak, salam kenal..saya Adek, adik nya Ayie..mudah2an email ini ga mengganggu.
Btw, ceritanya begini...adek rencana ambil topik TA seputar mobil programming...setelah mendengar saran dari beberapa kawan juga ngasih input positif banget ke sini. Setelah pikir - pikir, sepertinya topik seputar 3G sangat menarik, dan di jurusan IF sekarang memang baru sedikit yang mengarah ke sana.
Sayangnya saya ga punya banyak temen ngobrol masalah 3G selain anak - anak TE yang tentu saja ga bisa ngasih pandangan terlalu pas dari sisi IF untuk memberi usulan ANALISA topik TA untuk IF.
Rencananya saya ingin ngulik masalah video streaming pake 3G, sofware yang saya pake : java (J2EE) di server dan symbian di client. hanya saja saya bingung, apa yang akan dianalisa..krn TA kan ga sama dengna PA yang hanya cukup buat software saja..
mungkin kak bolung bisa ngasih pendapat untuk hal ini.
Best Regard,
-Adek Aidi-
"Manusia, adalah apa yang dipikirkannya.
Jika anda adalah seorang yang berani dan jujur, dan itu yang anda pikirkan,
tidak ada sesuatu pun yang bisa mengubahnya.”
--
From: "Christ"
Date: 11 november 2006 07.44.00
To: adek aidi
Subject: RE: 3G and final project
Dear Adek,
Kalo Adek tertarik membahas video streaming 3G saya usul untuk membuat java client untuk mengakses live video streaming lewat 3G. Jadi seperti nonton TV di mobile phone.
Kalo nonton TV di mobile phone, kemudian pindah channel ke channel yang lain itu ada delay, nah aku usul Adek menganalisa kecepatan perpindahan channel live itu di software client yang nanti dibuat Adek, apa aja yang faktor faktor yang bikin perpindahan jadi lambat, kalo bisa dilakukan optimasi di sisi server (yang juga Adek buat dengan J2EE) apa yang bisa dilakukan, melakukan chaching ato ada metode apa lah yang bisa Ade simulasikan dan hasil analisanya.
Gimana, tertarik? Saya kebetulan kalo jadi minggu depan tanggal 16 hari kamis bakal ke STT Telkom, kalo mau ketemu disana boleh aja buat ngobrol ngobrol, tapi ini masih belum pasti.
Regards,
Christ
--
From: adek aidi
Sent: Saturday, November 11, 2006 23:22
To: Christ
Subject: RE: 3G and final project
Thanks for reply..
Mengenai Live Video Streaming dengan jaringan 3G, ada yang sedang mengerjakannya kak, kebetulan itu temen saya di TE. Tapi dari proposal + obrolan yang saya tangkap, dia menganalisa performansi untuk multi akses pada 1 chanel dan kompresi video yang baik spt apa.
Saya pikir domain analisa nya akan sedikit berbeda dengan yang kak Christ katakan ini. Saya akantanya ke dosen besok senin, klo menurut beliau domain masalahnya cukup berbeda, ini bisa goal untuk topik TA sendiri..
Saya pengen nanya lagi, klo tentang video call di 3G kira - kira masih bisa di oprek ga?krn dari telkomsel dan xl kan udah ada..mungkin ada hal menarik lain ga bisa di analisa di subjek itu?
Best Regard,
-Adek Aidi-
"Manusia, adalah apa yang dipikirkannya.
Jika anda adalah seorang yang berani dan jujur, dan itu yang anda pikirkan,
tidak ada sesuatu pun yang bisa mengubahnya.”
From: "Christ"
Date: 16 november 2006 01.09.48
To: adek aidi
Subject: RE: 3G and final project
Dear Adek,
Kalo video call, udah terstandarisasi dan tidak banyak yang bisa dilakukan, kecuali video call ke streaming server atau ke aplikasi video call center, coba nanti kita ketemu, saya hari ini ada di STT di seminar 3G
Regards,
Christ
From: adek aidi
Sent: Tuesday, November 21, 2006 03:18
To: Christ
Subject: Proposal Final Project
Dear Christ,
Kak, apa kabar ? mudah2an baik saja dan tidak terlalu sibuk. Sebelumnya mohon maaf mungkin akan sedikit merepotkan.
Setelah diskusi hari kamis lalu (16 Nov 2006), saya coba buat proposal awal untuk ide ini. Sebenarnya ada beberapa hal yang adek belum mengerti, jadi di berkas proposal yang di attach ini mungkin akan ada banyak kekurangan.
Pagi nanti (selasa, 22 Nov 2006), adek baru dapat kesempatan diskusi dengan dosen : Bapak Fazmah Arif. Mungkin kak christ masih ingat ? menurut beberapa rekomendasi dosen dan kawan2, beliau dosen IF yang saat ini concern ke bidang yang sedang saya bahas. Mudah - mudahan akan ada input menggembirakan dari beliau, karena saya mengharap beliau untuk jadi pembimbing 1.
Jika ada kekurangan / kesalahan di file proposal tsb yang tidak sesuai, mungkin dapat kita bahas di email selanjutnya. Jika sudah ok, saya akan mengirimkan berkas dari jurusan untuk mengajukan permohonan Kakak sebagai Pembimbing 2.
Okay, segitu dulu..(kepanjangan ya?). Terima kasih untuk bantuannya. Sekali lagi, maaf telah merepotkan.
Best Regard,
-Adek Aidi-
"Manusia, adalah apa yang dipikirkannya.
Jika anda adalah seorang yang berani dan jujur, dan itu yang anda pikirkan,
tidak ada sesuatu pun yang bisa mengubahnya.”
--
From: "Christ"
Date: 20 november 2006 22.21.35
To: adek aidi
Subject: RE: Proposal Final Project
adek,
wow pagi pagi masi "on" :)
beberapa comment tentang proposal.
judulnya mungkin lebih tepat: analisa kecepatan channel switching pada aplikasi mobile live multi-channel TV streaming
- menurut saya abstraksinya kurang mendeskripsikan permasalahan yang akan dibahas, lebih kepada fitur 3G, pembahasan permasalahannya hanya pada paragraf terakhir
- latar belakangnya langsung saja pada permasalahan channel switching yang akan adek bahas, menurut saya ga usah muter muter di perkembangan teknologi, mobile internet, paragraf ketiga dan seterusnya sudah cukup sebagai latar belakang
- untuk manfaat dan tujuan, adek ga akan melakukan analisa terhadap penentuan kompresi video dan audio kan (point ke-3), langsung saja dibatasi pada format tertentu karena yang akan jadi tujuan utama adalah bagaimana membangun sistem dengan metode fast channel switching yang paling baik
- point ke empat juga kurang relefan karena yang akan dicari kan metode fast switching bukan konfigurasi untuk multimedia streaming
- point ke lima apakah adek juga akan melakukan analisa performansi? apa ga terlalu lebar, menurut saya fokus saja ke fast channel switching.
untuk batasan masalah,
- saya sarankan point nomer 3 ga usah disebut karena adek akan menggunakan Java (J2EE) sehingga sistem operasinya ga terbatas hanya di microsoft. pada saat adek membangun aplikasi Java berbasis J2EE kan bisa diimplementasikan di UNIX juga, Microsoft Server juga bisa.
- untuk clientnya, saya sarankan untuk dibangun menggunakan J2ME, MIDP 2.0 yang sudah mensupport RTP (JSR 135 API). karena dengan j2me range handsetnya akan lebih banyak dibandingkan menggunakan symbian UIQ
pada teori pendukung mungkin adek bisa tambahin teori citra yang berhubungan dengan I-frame, P-frame karena itu yang akan menjadi pembahasan adek, pak Fazmah tahu persis apa itu coba tanya dia untuk dapet lebih banyak gambaran tentang teori citra, btw udah ngambil mata kuliah citra kan sama Pak Fazmah
saya kasih gambar di bawah ini untuk pertimbangan adek
oke deeh. semoga membantu, salam buat Pak Fazmah
regards,
Christ
--
From: adek aidi
Sent: Thursday, September 27, 2007 22:32
To: adek aidi
Subject: Re: Mobile TV Project on Progress
kak, pha kabar ? lagi sibuk banget ? langsung saja, adek mo report progress tugas akhir..maaf lama banget ga ngabarin lagi,
Tugas akhir ini fix nya pake Helix Mobile Producer untuk codec nya, bukan VLC spt rencana awal.. dan Helix Mobile Server udah diinstal, n dikonfig biar bisa match dengan helix nya.
kemaren adek udah coba nge encode file video dengan helix itu, dan sekarang mo coba encode video real time dari TV Turner. tapi TV Turner nya masih bermasalah (maklum kak, soalnya minjem bekas teman...:) ) secepatnya akan di bereskan hal ini.
tapi saya blom coba memainkan hasil encode nya itu dari player. rencanya mo dicoba pake real media saja.
skenario nya untuk konfigurasi waktu encoding nya ada 3, sesuai dengan yang kita obrolkan tempo hari, spt ini :
No.
1 Video : MPEG4 32 kbps, QCIF, Key Frame 24 10fps , Frame Rate 8 fps -
Audio : AAC-LC 4 kbps, Bit Rate 22000 Hz, Mono Channel
2 Video : MPEG4 32 kbps, QCIF, Key Frame 24 10fps, Frame Rate 10 fps
Audio : AAC-LC 8 kbps, Bit Rate 22000 Hz, Mono Channel
3 Video : MPEG4 32 kbps, QCIF, Key Frame 24 10fps, Frame Rate 12 fps
Audio : AAC-LC 12 kbps, Bit Rate 22000 Hz, Mono Channel
ada yang salah ato kurang ga kak ?
ada yang ingin adek tanya :
1. sekarang saya udah masuk di coding, untuk player nya apakah bisa diintegrasikan dengan real media for mobile ? sehingga kita ga perlu buat player dari awal tapi cukup interface bagi user untuk memilih channel yang tersedia di server saat itu (dengan http connection), lalu j2me nya memanggil real media untuk play video sesuai dengan channel yang dipilih user. apakah hal ini mungkin kak ? ato saya buat dari awal player sekaligus interface menu nya?
2. trus mekanisme channel switching di servernya spt apa ? terus terang saya blom kebayang, bagaiman coding Java untuk berinteraksi dengna streaming server nya (helix) lalu melayani request channel switching ini.
kak bolung punya masukan, atau saran kemana adek harus mencari info nya ?
3. kemaren adek ngobrol dengan teman di mobile content telkomsel. dari beliau mengatakan, kemungkinan untuk melakukan simulasi di telkomsel bisa, adek silahkan untuk membuat surat permohonan. untuk rancangan konfigurasi pengujiaany ada di attachment.
4. ada beberapa variabel yang adek kebayang untuk diukur sebagai analisa dari tugas akhir ini kak, yaitu : Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), Mean Opinion Score (MOS), packet loss, bandwidth, delay dan jitter packet.
untuk delay, ryaitu delay Source-processing / digitization and packetizing delay dan network delay. bagaimana kak ?
Best Regard,
-Adek Aidi-
"Manusia, adalah apa yang dipikirkannya.
Jika anda adalah seorang yang berani dan jujur, dan itu yang anda pikirkan,
tidak ada sesuatu pun yang bisa mengubahnya.”
--
From: Christ Bolung Ngantung
Date: 28 september 2007 07.26.33
To: adek aidi
Subject: RE: Mobile TV Project on Progress
Rekomendasi saya,
Jika ingin menggunakan 3G rasanya video codec 32 kbps terlalu kecil deh... rekomendasi saya 3gpp format (bukan real media format) dengan konfigurasi:
MPEG4, QCIF, 90 kbps, 15fps
AAC-LC, Mono, 28 kbps, 32.000 kHz
tinggal mainin di I-frame, P-frame ama channel buffer size nya
audio kan ga ada keyframe nya jadi biarin aja di stream.
ga usah mainin rate video ama audio... toh ade mo analisa buffering yang pengaruhnya ke fast-time switching toh... jadi ga usah terlalu bervariasi di audio & video, mainin aja di keyframe ama buffer.
make helix ga masalah, tapi apa dia bisa support 3gpp, kenapa 3gpp karena 3gpp itu standarnya bukan real media.
Pertanyaan adek:
1. Idenya adalah adek bikin j2me player yang support 3gpp, bukan pake real media for mobile, karena inti pengerjaannya ada di j2me player adek ama aplikasi server yang juga bakal adek coding, kalo pake real media for mobile, ga kan dapet fast-channel switchingnya. tetep adek kan musti bikin protokol antara client dan server supaya bisa pindah channel tanpa request tradisional (rtsp-rtp) dengan j2me player kan jadinya cuman main di rtp doang. Rekomendasi saya pake rtp, rtsp container yang udah ada di j2me, termasuk displaynya... yang berbasis 3gpp... coba bikin j2me player sederhana aja buat buka rtsp, dari situ bisa adek kembangkan.
2. algoritmanya, si mobile tv server ini nge-cache i-frame+p-frame dari helix untuk beberapa live streamer.
si mobile tv server ini punya fungsi streamer juga, jadi si client bisa nonton tv dengan request rtp ke si mobile tv server ini
si client akan request http ke mobile tv server ini untuk pindah channel, kemudian si mobile tv tinggal switch ke buffer nya.
3. simulasi di telkomsel ga ada masalah, ngomong ama siapa di mobile content?
4. coba deh jelasin arti-artinya... aku agak bolot dengan istilah istilah itu :p
Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), Mean Opinion Score (MOS), packet loss, bandwidth, delay dan jitter packet.
untuk delay, yaitu delay Source-processing / digitization and packetizing delay dan network delay
yang kepikiran sih yang dilihat yang utama adalah time-to switch aja sih berapa detik perpindahannya dibanding dengan metode normal.
Regards,
Christ