Mumet, kepala senut - senut, telinga serasa berdenging, otak ngilu...
wuaahh...!!!
tak terasa, bulan sudah berputar ke posisi November. Jatahku untuk masih menjadi mahasiwa sudah kulanggar. Kawan - kawan yang seharusnya bersamaku meniti langkah perjuangan ini, satu persatu telah pergi. Oh bukan pergi, tapi memang aku yang tertinggal. Mereka sudah lewati semua proses dan prosesi untuk memenuhi amanah sebagai mahasiswa ini. Lewati langkah perjuangan dan pengorbanan ini, untuk menjadi sarjana.
2002..walau aku tak dapat singgahi lagi prosesi kemenanganmu, tapi tak ada hal lain yang mampu ku ucapkan untukmu sahabat, selain selamat dan iringan doa dari hati terdalam. Ya, bagaimana tidak, tunai sudah amanahmu ini. Dan sebuah langkah besar telah siap menunggumu untuk menyongsong hari yang lebih baik. Tak lupa kau kirimkan doa kembali untuk ku, agar segera menyusulmu secepat nya. amin. terima kasih.
Tapi, kembali kurenungi sejenak, bagaimana aku ? siapkah aku menjadi sarjana? jangan - jangan dunia mahasiwa terlalu membuatku jatuh cinta. Tapi, Jangankan aku..dulu Soe Hok Gie pun sempat gelisah ketika detik - detik nya tidak lagi menjadi mahasiswa akan datang. Tapi siapa pula aku ini, berhak memutuskan apakah aku siap atau tidak siap menjadi sarjana? toh, orang tuakulah yang membanting tulang kesana kemari untuk sekedar aku dapat duduk lagi di bangku ruang kuliah, mondar-mandir nyari pembimbing dan sekedar menyambung sesuap nasi setiap hari. Jadi siapa pula aku berhak memperpanjang beban orang tuaku ini ?
Ahk, terlanjur basah memang, pengen kuliah ya harus jadi sarjana. Pengen lulus, ya selesaikan Tugas Akhir. Ini memang terasa menjadi ujian sangat besar bagiku, sarana mengkaji lagi apa saja yang kudapat selama ini. Tapi tentu saaja, tidak semua yang didapat selama menjadi mahasiswa bisa diukur dengan "hanya" beberapa puluh lembar buku Tugas AKhir dan beberapa ribu baris coding ini.
Kembali ke dunia nyata. Saat ini, sudah hampir 2 bulan tak beranjak aku dari kondisi ini. BAB 4. akhhhh....rasanya ini bagian tersulit dari semuanya...yap, ini bagian Implementasi dari semua celoteh selama ini, dan pengujian dari itu semua. Nah, masalahnya aku ternyata cukup blank dengan ini, jadi gimana mo diuji coba ? Tanya sana sini, belum ada solusi nya..dan tak banyak juga yang tau. Lah, wong aku nanya malah dikasih pertanyaan lagi...gimana coba ? Ya begitulah..ternyata masih banyak yang aku tak bahwa aku tak tau dan kemana lagi harus mencari tau. Itu inti masalahnya. Terpaksalah sekarang harus back to basic : trying and error. Lah, emang mo merengeng sama siapa?
Disisi lain, seiring dengan tuntutan untuk segera lulus sudah semakin menghimpit, amanah yang lain juga malah makin berebutan untuk mencuri perhatian. Haaahh...semakin sempit saja ruang dadaku, apalagi space otak. Tapi mo gimana lagi ? Kerjakan saja apa yang bisa dikerjakan. Pikirkan saja apa yang layak dipikirkan. Biarlah Allah saja yang menentukan, apakah diri ini amanah atau tidak. Karena memang hanya Dia saja yang tau dan berhak menentukan. Tapi, Bukankah lulus adalah amanah juga ? jadi mau seperti apa lagi, sudah terlanjur basah ya sekalian saja.
....
....
....
....
pusyiiiing....
akh sudahlah, hadapi saja.
Hei...december, here i come..
Salam Mahasiswa !!!
0Awesome Comments!