Jangan lah kamu berduka cita..sesungguhnya Allah bersama kita..
(At-Taubah 40)
Lewat 24 jam yang lalu, sepertinya sedikit dari kiamat kecil dalam hidupku menyapa (halah..) Iya, bagaimana ga kiamat kecil untukku? wong harddisk 250 GB ke delete semua partisinya..semua file tutorial, tulisan, data studi, musik, picture, and upsolutely Tugas Akhir musnah lah sudah..
Tapi syukurlah, Allah masih sayang...beberapa minggu yang lalu sempat di back up ke harddisk lain. Jadi ingat orang yang kebakaran rumah..ga ada yang tersisa, kecuali baju dan celana yang terpasang di badan. Ya tuhan, tak taulah aku klo itu tak sempat kulakukan ;dan yang pasti tindakan terbodoh dalam hidup-red; mungkin aku sudah gila sewaktu memposting tulisan ini. Kacau...sedang ditengah kebingungan seperti ini, masalah semakin bertambah...
Tapi anehnya, aku menghadapinya dengan senyum..dan diam. Tak ada kata-kata panik tak beraturan, teriakan frustasi, apalagi keringat dingin.. semuanya berjalan seperti biasa; dan hari itu sukses kulalui dengan full smile serta sedikit bicara.
Bahkan ketika tau dataku itu musnah semua, dalam otak ku hanya terbayang apa yang harus kulakukan, bagaimana melakukannya, dan seterusnya..seterusnya. Dan ditengah kesulitan demi kesulitan ini..serta amanah ini...aku semakin yakin Allah tak melupakanku atau bahkan sedang mendengarkan ku. Hanya masalah waktu saja,, kapan ini akan terlewati.
Aku jadi teringat peristiwa 2 tahun yang lalu, saat meng-evakuasi seorang ditengah hutan di gigiran kaki gunung Tangkuban Perahu..Masih jelas terngiang dikepalaku teriakan-teriakan yang bergema di kerimbunan hutan sana. Saat itu tanpa rasa, kubalut tangan yang bersimbah darah dengan slayer merah ini. Telapak tangan yang keempat jarinya hampir putus. Tanpa rasa juga kulalui saja itu semua, dengan ketenangan yang masih mencengangkanku hingga saat ini. dan selanjutnya....baca sendiri saja ya ? :)
Tapi sekali lagi kukatakan, aku teringat bagian hidup yang itu. Dalam otak ini saat itu hanya ada sederetan algoritma apa yang harus kulakukan dan yang tidak boleh kulakukan.
if ....
then...
begin
..
end;
else...
begin
..
end;
while...
do..
begin
..
end;
Jadi, saat ini ketika kualami musibah seperti ini, tak heran lagi aku dengan algoritma sikap yang refleks kulakukan itu. "kok kamu bisa ya dek ? klo ada masalah genting gitu bisa aja tenang. Klo aku mungkin udah nangis ato teriak - teriak tuh..ga tau mo ngapain"
Well, tulisan ini tak akan membahas hal ini lebih panjang lagi sehingga berkembang menjadi narcisme. .. Tapi, jujur dalam hati sempat kujawab juga "Mungkin kolerikku sedang ambil bagian saat itu" atau jangan - jangan aku sudah mati rasa kali ya? hahaha..
entahlah..
sudahlah..
berlalulah !!
kuingin bernyanyi dan tak berhenti
sampai kau terlelap tidur di pangkuanku
dengarkan nyanyian tentang cinta kita
iringi langkah dan jalan hidup ini
..
Ihsan-Buah Hati
Entah mengapa, mendadak lagu ini yang ingin ku dengar berulang-ulang. .lagi..lagi..dan lagi..Hmm..Mungkin melankolikku yang gantian ambil bagian... ha ha ha...ga nyambung kalee pun yak ?
...
...
...
Ya Allah,
jadikan semua kesulitan, kebimbangan dan kesabaran ini
menempa jiwaku menjadi pribadi yang lebih baik.
Ya Rahman,
hapuslah keraguan dalam sikapku, berikan keikhlasan dalam amanahku,
dan curahkanlah kearifan dalam perbuatanku.
Ya Rahim,
berikanlah bagiku kekuatan agar redam kemarahan ini, hawa nafsu ini,
dan jauhkan goadaan syetan ini.
Sungguh,
aku tak akan sanggup jika Engkau tinggalkan.
...
.
..
...
Astaghfirullahhal'azim...
Astaghfirullahhal'azim...
...
0Awesome Comments!