Aku


Tak mau ku terperangkap kenangan masa lalu yang menghimpit ingatan ku. Masa ini cepat berlalu, meninggalkan sejuta kenangan. Pahit manis asin tawar. Kamu berlari mengejar masa depan, sesuatu yang tak bisa ku perlihatkan padamu apalagi untuk ditawarkan. Menantang rasa sedih atau luka yang menunggu. Baru kusadari ia begitu berharga. Apa arti semua yang ku ingat? Karena hingga saat ini, semua masih dipenuhi bayang mu.

Aku hilang.
Dan kesunyian menjadi suatu hadiah indah yang masih diberikan untuk menemani. Diantara sejumlah kehampaan yang harus ku kecap. Ah, seharusnya tak kubiarkan ada sedikit rasa untuk mu. Waktu itu cepat berlalu, tak terasa ia mampu hanyutkan. Tapi ku pernah percaya ia pun menyembuhkan luka. Menunggu saat itu datang, entah kapan. Menunggu ketika waktu menjadi penawar pedih.

Atau ketika ia kembalikan semua ke titik awal. Ketika semua rasa tak mampu untuk dirasakan. Atau ketika semua suara tak bisa untuk didengar. Atau ketika semua cahaya tak kuasa untuk ku lihat. Ku pernah janjikan untuk menunggu mu ketika saat itu datang. Entah apa yang terjadi di depan sana. karena segala sesuatu akan terjadi jika ia memang harus terjadi. Pun dengan apa yang pernah kurasakan tentang kamu.

Mungkin dengan membenciku, kamu dapat membuang semua ini. Tapi, aku masih disini. Tak mampu untuk berdiri apalagi berjalan di jalan ku. Sementara dunia berlari meninggalkan. jauh.

Bandung, april 2006