fatamorgana


Ketika dunia luar begitu ramai
tapi kenapa aku merasa sunyi itu mempesona?
Seakan perlahan ia menghampiri ku
Jelas terasa setangkup rindu wajahmu
Kadang tersentak ku sadari
bahwa aku lupa bagaimana raut senyum mu
yang tersisa hanya rasa bahwa ia begitu mendamaikan hati ku
Tidak menentu, bagaimana ku pahami ini

Pernah ku resapi desiran rumput yang di goda angin
Juga begitu menawannya keheningan puncak diatas sana
Pun aku terpana dengan damainya hamparan bumi
Tapi apa arti itu semua bagimu?

Ingin dapat saja aku lupakan saja kenangan aneh ini
Berlari sejauh kaki mampu membawa jiwaku
Rasakan candu aura mu dalam setiap hembusan nafasku
Membuat ku berharap bahwa ku mampu berteriak


Mungkin kau akan dengar bahwa aku masih mengingatmu
Tak bisakah kau melihat ku?
Atau pahami sedikit kekacauan dalam benak ini?
Atau bagaimana aku berlutut di jalan panjangku?
Menyaksikan dunia berlari cepat
Meninggalkan ku, terpana

Sendiri.
Sunyi.
Redup.
Jauh.
Letih.
Muak.
Dingin.
Mimpi.

Ini fatamorgana saja kah?
Atau mimpi burukku di waktu malam datangnya badai
Sebentar lagi raga ku akan bangun
Jiwaku mungkin akan ikut, entahlah

Dan hatiku dalam genggaman mu
Bagaimanakah kabarnya?
Kenapa ia tetap memanggil jiwa letih ku?
Jaga saja dirimu.
Agar kau bisa jaga hati ku yang terlanjur kau bawa

Memories place, March 2006
Aidi