Pada dasarnya kita semua adalah penjelajah,
dalam perjalanan untuk pencarian tanpa akhir.
Dan adalah suatu kepastian,
kita akan berpisah dari orang - orang yang kita sayangi,
seperti layaknya jiwa yang akan pergi dari raga.
Al-Kahfi
[My Hometown - march 25, 2008]
Berkelana tak hanya membawaku ke tempat - tempat spektakuler
sehingga aku terpaku,
tak pula hanya memberiku tantangan ganas
yang menghadapkanku pada keputusan hitam putih,
sehingga aku memahami manusia seperti apa aku ini.
Pengembaraan ternyata memiliki paru - parunya sendiri,
yang dipompa oleh kemampuan menghitung setiap resiko,
berpikir tiga langkah ke depan sebelum langkah pertama diambil,
integritas yang tak dapat ditawar - tawar dalam keadaan apapun,
toleransi,
dan daya tahan.
Semua itu
lebih dari cukup untuk mengubah mentalitas manusia paling bebal sekalipun.
[Transendental, Edensor : Andrea Hirata]
Aku memang sedang berlari hingga jauh. Ke suatu tempat, dimana keingintahuanku dapat meredamkan kerisauannya. Menghilang, menemukan sendiri arah perjalananku dalam rimbunnya rimba hiruk pikuk dunia. Pergi, tapi bukan untuk meninggalkanmu.
Dan, akan kubangunkan sebuah rumah. Walau hanya sederhana, dengan beranda dimana aku bisa menemukan sudut. Menatap jauh hidup, yang terbentang begitu luas didepan sana. Diam sejenak, untuk sekedar menenangkan kegundahan hatiku. Dan bersyukur, tentang berharganya hidup walau berjalan diatas fakta tak ideal. Seperti ketika pertama kali kucoba pahami, mengapa bumi dapat berputar pada porosnya walaupun ia tetap harus sedikit terbungkuk dihadapan hangatnya sudut mentari.
Jangan khawatirkan apapun, karena kupastikan selalu ada ruang untukmu disana, jikalau kamu terlalu letih melangkah. Berjalanlah, sejauh kakimu mampu berlari. Terbanglah, setinggi angan mampu membawamu. Jangan risau untuk kehilangan arah atau terjatuh. Karena sejauh dan setinggi apapun, aku akan selalu menemukan dan menangkapmu. Berlarilah sekencangnya, sepertiku merasakan kecepatan detak jantung ini, memacu derasnya aliran kekuatan menerobos keseluruh lorong jiwa.
When i was on your side, didn't i tell you ?
There's always so many faith to be claimed in this small world.
Bermimpilah lagi, tentang apapun.
Karena akupun..tak takut untuk bermimpi. Tentang kamu.
Al-Kahfi
Aku menangis,
bukan untuk menyesali kehilangan
Aku menangis,
untuk syukuri bagaimana beruntungnya aku sempat memiliki.
Aku bersedih,
bukan karena kesendirian
Aku bersedih,
karena keheningan ini masih mau mendekap dan menghangatkan jiwaku.
Aku menangis dalam keheningan, hanya untuk tenangkan rasa rindu.
Tentang kamu.
Take care your self, don't stop dreaming.*
*baru keinget mountain bikeku yang hilang dicuri setahun yang lalu, dan sebuah angan buat nge-build lagi..*
NB :
buat ***, jangan kebanyakan ngayal
hayoo..udah mikir kemana-mana nih...
:D
“Setelah hampir dua tahun ditanya terus, pagi, siang, malam, akhirnya untukmu kawan, kupersembahkan Maryamah Karpov” - Andrea Hirata.
Finally, buku ke empat dari Tetralogi Laskar Pelangi yang paling lama ditunggu - tunggu itu terbit. Maryamah Karpov resmi di launching Jumat malam tanggal 28 November 2008 lalu di toko buku MP Book Point, Cipete, Jakarta Selatan dan officially beredar di pasar keesokan harinya.
”Ini merupakan pengumuman resmi pertama kepada publik bahwa novel Maryamah Karpov: Mimpi-Mimpi Lintang dengan tebal 526 halaman akan diluncurkan penerbit Bentang pada tanggal 28 November 2008,” ujar Andrea Hirata di hadapan penerima beasiswa Djarum yang hadir dalam talk show off air Kick Andy nya Bang Andy F Noya di kompleks Pekan Raya Promosi Pembangunan, Semarang Minggu tanggal 23 November lalu.
“Apabila waktunya digabungkan, mungkin tidak sampai satu bulan, tapi jeda di antaranya yang lama, terutama karena saya sangat menghormati kerja keras para sineas. Saya menjanjikan Maryamah Karpov akan terbit kalau Laskar Pelangi sudah turun, tidak main lagi di bioskop. Dan sekarang, meskipun masih main, saya penuhi janjiku kawan, saya terbitkan malam ini,” ujar Andrea.
Tak seperti novel pada umumnya, dalam buku ini justru Andrea Hirata tak menceritakan banyak tentang Mak cik Maryamah yang namanya menjadi judul Buku. Namun tetap ada banyak segmen yang disinggung, yang masih konsisten disampaikan dengan gaya ironi dalam kelucuan dan aura intelektualitas yang meluap - luap mulai dari penghargaan nya pada musik, kisah cinta tentang si kuku cantik Aling, sahabatnya lintang, tentang arai si Simpai Keramat, dan tentu saja tentang mimpi. Semua itu menjadi kumpulan satire khas Andrea Hirata yang bermuara pada sentilan akan muatan sosialogi.
“Ketika menulis Maryamah Karpov, saya merem, pura-pura tidak tahu. Saya menulis dengan menangis, tertawa, menangis lagi, seperti ketika menulis Laskar Pelangi. Di suatu malam, saya tutup, saya ingat, saya seperti menulis Laskar Pelangi kedua,” tukas Andrea.
Siapa Lintang ?
Ketika membaca sub Judul dari buku ini, aku teringat kembali dengan Lintang. Ya sosok mengagumkan pada buku pertama Laskar Pelangi. Mungkin tak banyak yang tau, bahwa Lintang bukan tokoh sebenarnya. Andis sendiri (ya, bukan Ikal...karena nama kecil Andrea Hirata sebenarnya adalah Andis, bukan ikal :p ) hingga saat ini tak mau menyebutkan siapa diantara kawan - kawan masa kecilnya yang digambarkan sebagai Lintang. Bu Mus, orang yang memberikan nama Laskar Pelangi, pun tak ingat siapa itu Lintang. Mungkinkah siswa yang sangat jenius ini tak diingat ??
Tapi, bagiku tidak menjadi soal apakah sosok ini adalah tokoh nyata atau tidak. Bukan karena tokoh favoritku adalah Arai, tapi karena Lintang adalah penggambaran sangat jujur yang menyentil kita."Laskar Pelangi sukses karena, bercerita tentang kita semua,” ucap Adrea.
Anyway, Its time to hunting good books again..jangan kelamaan, ntar kehabisan :p dan tentu saja selamat bermimpi ups...maksud saya, selamat membaca !! hahaha..
-salam-
Al-Kahfi
NB : kasih untuk crue kutukutubuku.com untuk layanan paling Ok nya..
Gambar diambil dari sini dan sini