Hanya mencoba membayangkan
seperti apa rumah kecil ini nanti?
atau pepohonan rimbun yang meneduhi nya?
dan suasana hangat dibalut nada dari winamp nya kelak?
Bagaimanakah adik - adik ku saat ku datang beberapa tahun lagi?
Masihkah kita akan mengerumuni sedikit bungkus nasi di lantai itu?
atau tertawa saat koprol mewarnai perjalanan pendidikan kita?
atau kata - kata makian saat kentut tak tertahankan di hembuskan?
Ah, pasti waktu akan berlalu
meninggalkan sejuta kenangan
dan generasi - generasi nya
serta kesepakatan - kesepakatan sederhana kita
di sini..
ditempat ini..
saat ini.
Tapi saat ini kita muda
dan kita punya segala nya !!!
Hmm..ngomong apa aku nih?
Cuma sekedar berbagi saja.Begini bung, sambil engkau menghirup cangkir kopi atau sigaretmu...biarkan ku ajak engkau menganalisa beberapa hal. Tahun ini, biaya pendidikan masuk STTTelkom +- 13 juta an, dan tak kurang setiap semester orang tua mahasiswa membayar +- 4,5 jt hingga 4 jt per semester..Wooowww, bukan jumlah yang sediit...setidak nya begitulah menurut ukuran tingkat ekonomi ku. Eits, itu belum cukup...ditambah lagi +- puluhan mahasiswa yang masuk dengan jalur hubungan industri (baca : tanpa tes) yang dapat masuk STTTelkom asal orang tuanya mampu membayat +- 70 jt...Hmm, belum uang kos-kosan yang semakin naik mengikuti tingkat ekonomi konsumen dan makin sedikitnya quota asrama STTTelkom !!!
Lengkap sudah....dari hal diatas, wajarkah ketika aku katakan bahwa STTTelkom saat ini sangat jauh berbeda dengan STTTelkom jaman om gendut...om gepeng....om kebo....om balok...dan om om lain nya...?
ketika biaya kuliah menjadi melambung tinggi, ketika menimati bumi ilahi bisa dicapai hanya dengan membayar sejumlah rupiah pada outbond - outbond training, tour guide dan berbagai macam bentuk organisasi bisnis di luar sama..maka menjadi jelas bagi ku bahwa mayoritas mahasiswa di kampus ini akan berpikir ulang untuk meninggalkan waktu belajar nya di kos bahkan waktu kuliah untuk menikmati hangatnya api unggun...atau derasnya andrenalin saat melewati jeram demi jeram sungai citarum....atau cepatnya detak jantung saat meniti ketinggian tebing citatah...atau...atau...atau...
wajarkah ketika aku katakan bahwa ASTACALA kedepan pasti akan berbeda dengna astacala jaman om gendut...om gepeng....om kebo....om balok...dan om om lain nya...?
Suka atau tidak suka inilah fakta nya bung. Ini lah fakta nya bahwa, semakin lama waktu untuk berlatih semua cabang ilmu kepecinta alaman di organisasi ini akan makin sedikit. Inilah fakta nya bahwa, akan begitu sulit menemukan kaum proletar di kampus ini diantara lautan anak - anak borjuis.. Inilah fakta nya bahwa, uang dan waktu adalah hal yang menjadi penentu.
Wajarkah ketika aku katakan bahwa PENDAS ASTACALA kedepan pasti akan berbeda dengan PENDAS ASTACALA jaman honje...api....telapak bara...badai gunung...atau kabut fajar...? suka atau tidak suka inilah fakta nya bung..
waktu pasti akan menggilas kita yang melawan nya. Suka atau tidak suka mungkin memang kesepakatan - kesepakatan sederhana kita akan melalui tahap pemakluman hingga batas tertentu. Suka atau tidak suka mungkin memang jumlah hari pendidikan dasar jauh lebih sedikit dari jumlah siswa yang mengikuti nya
suka atau tidak suka mungkin kita harus mengarahkan dan membgi2 anggota muda untuk MENGUASAI beberapa bidang ilmu kepecinta alaman dari pada mendapatkan semua anggota muda yang TAU SEMUA tapi TAK SATU PUN YANG DIKUASAI NYA. suka atau tidak suka inilah fakta nya bung.. waktu pasti akan menggilas kita yang melawan nya...
Mungkin memang kita harus berkompromi dengan nya atas kesepakatan - kesepakatan kita dulu.
NB :
tulisan ini dibuat untuk menyambut +-3 bulan lagi MUSANG ASTACALA. juga sebagai bentuk masukan untuk badan diklat saat ini dan kepengurusan nanti. hanya sekedar mengingatkan bahwa waktu terus berlalu begitu juga perputaran jaman. suka atau tidak suka, kita harus berubah..sekarang atau tidak sama sekali !!!
viva ASTACALA
-EnamDuaKabutFajar-
0Awesome Comments!