Where ever you will go


Happy birthday. Make a wish, this is yours.i hope u get all that dreams and catch your happiness. Just one thing i ask you, please tell me where ever you will go.

Ha. Dengan 1 message ku mulai hari ini. Hari ini ulang tahun mu, 3 Agustus 2006. Entah apa yang kupikirkan atau tak sempat kupikirkan?Membuka kembali luka yang lalu. Seperti apa sakitnya ya?wah, sudah tak bisa ku ingat lagi, begitu banyak rasa yang sudah ada hingga aku tak tak tau lagi seperti apa rasa nyeri luka itu. Yang ku tau hanyalah fakta ia yang masih menemaniku dan membuatku tiba di jalan ini, saat ini, di sini.


Aku ingat beberapa tahun lalu.
Selembar surat dari kampus ku saat ini mengatakan bahwa aku 1 dari sedikit orang yang diberi kesempatan untuk pikiran nya dididik, dengan kata lain aku mendapat undangan untuk menjadi mahasiswa di kampus ini tanpa tes. Alhamdullilah, tak kusangka karena aku begitu bengal nya di sekolah ini sehingga tak kupedulikan lagi celoteh marah bercampur khawatir guru - guru tentang masa depan ku. Saat itu, aku tak peduli dengan saat ini, apalagi masa depan. Sekali lagi, Tuhan menunjukan teguran Nya dengan memberi ku kemudahan jalan., begitu mudah malah hingga membuat ku tersentak. Karena ku satu - satu nya anak bengal yang mendapat kesempatan itu, disana, saat itu.

Dengan kemudaha Nya juga lah, aku tiba di kampus ini, 5 Agustus 2002. Saat itu, papa yang mengantarkan. tak perlu lama - lama, hanya 3 hari ia pun harus kembali untuk lalu mengantar kakak ku. Ha...tak tanggung - tanggung, 2 orang dalam waktu bersamaan mendaftar kuliah.Ini semua harus ditanggung nya hanya untuk kami bisa meraih hidup yang lebih baik. Saat berpisah itu, aku tidak menangis, seperti janjiku pada diri sendiri dan seperti yang beliau katakan "jangan menangis nak.". Entah apa yang kupikirkan saat beliau berbalik melangkah untuk pergi saat itu, menyadari sesaat begitu rentanya dan letih nya ia. Yang ku tau saat itu, aku berdiri terpatung beberapa saat, ini kali pertama aku sendiri di sebuah kota tanpa keluarga di samping ku. Selamat datang masa depan, pikirku.

Daftar janji yang ku ukir membuatku membentuk diri menjadi idealis. Aku  mencoba untuk keras dengan diriku dan waktuku. Dan saat itu, diantara ketidaksengajaan ku temukan kamu. Entah apa yang ada di benak ku saat itu, bermain - main dengan hati ku. Sesuatu yang tak akan pernah kusesali, sekalipun ini dengan pasti bisa mengantarkan ku pada kehancuran. Tapi aku percaya, semua nya berada di tanganku. Semuanya bergantung pada keputusan ku. Terlalu kolerik memang, ya..inilah aku, diantara demikian menggunungnya jiwa melankolik ini, aku tetaplah seorang kolerik yang idealis.

Saat ini, di sini, di tempat ini.
Aku masih di sini. Melihat mu menguntai kehidupan dan cerita warna - warni yang menghiasinya. Aku mendengarnya dan merasakannya. Semua berjalan seperti yang ku perkirakan. Semua terjadi seperti yang kuharapkan. Ketika kubuat keputusan itu, dengan kejujuran yang menyakiti ku hingga saat ini. Semua persis seperti yang harus terjadi. Tapi hanya satu yang tak mampu ku atur, ketika pikiran ku tetap mengingat mu dan hatiku tetap dalam genggaman mu. Akh, untuk yang satu ini diluar kehendak ku.

Dalam setiap perjalanan - perjalanan ini, ku temui begitu banyak hal. Banyak orang dengan berbagai karakter. Ada yang brengsek, ada yang riang, ada yang sedih, ada yang penuh harapan untuk suatu persahabatan. Dalam penglihatan ku, semua terjalin bagai suatu lukisan abstrak yang tak jelas maknanya. Aku tak tertarik. Banyak bertukan alam dengan misteri yang terselubung maut, mengajak untuk di nikmati..memanggil - manggil jiwa ini letih di antara kejernihan suara pagi hari, atau hiruk pikuk siang nya, atau keheningan malam ini. Tapi selalu aku kembali mencari yang tak mampu ku gapai : kesunyian yang kamu perlihatkan padaku. Yang pernah membuatku terpana dan tak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Aku penat.

Entah mengapa, aku selalu kembali. Dan entah bagaimana, dengan mudahnya ego dan harga diriku ku tepis untuk itu. Di hadapan mu, aku tak punya apa - apa yang layak untuk ku berikan atau tunjukan. Hanya kesunyian dan keheningan dengan mu yang ku cari. Karena tak bisa kutemukan ia dimanapun, sekalipun sudah ku telusuri hutan itu, atau sungai itu, atau gua itu.

Aku gila dan hanyut dengan kegilaan ini. Atau mungkin aku tergila - gila dengannya? entahlah, tak ada bedanya itu semua kan? karena semuanya hanya akan kembali pada satu hal, kamu. Selalu seperti itu.

Aku disini, saat ini, di tempat ini. Ingin ku ceritakan tentang hidup yang ingin kujalani dengan mu. tapi apalah arti semua itu dibandingkan mimpi yang ku ingin untuk kamu gapai? Karena ku hnaya ingin kamu bahagia, entah seperti apapun ia.

Aku disini, saat ini, di tempat ini.
i'm sorry to hurt you like this. Becouse i love you so much and this is the best things i can give to you. So i leave you and hope you will fine your happiness. i will see you again in the better place and time for us.

kenapa aku masih hafal dengan kalimat ini? selalu terngiang - ngiang, bahkan disaat tidurku pun ia masih bisa ku katakan. Aku ingin bosan atau muak. Tapi susah sekali untuk menciptakan rasa itu kalau ini berhubungan dengan memori tentang kamu. Maybe, that is not my luck...

Aku disini, saat ini, di tempat ini.
Where ever you will go, you have to tell me.
Diantara begitu banyak cerita ini dan fakta - fakta yang tanpa kebohongan, hanya itu yang ku ingin kamu lakukan. Karena memang aku tak akan meminta apa - apa untuk selamanya hingga aku menjadi hak bagi mu.